PADANG-Sedianya Kota Solok ditunjuk jadi tuan rumah penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumbar 2025. Namun, sejauh ini belum ada tanda-tanda akan dilaksanakan. KONI di daerah menunggu keputusan dari KONI Sumbar. Ada potensi porprov ditiadakan lantaran ada efisiensi anggaran. Terakhir, porprov diadakan pada 2023.
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Sijunjung akan melaksanakan monitoring kepada seluruh cabang olahraga (Cabor) yang ada. Monitoring dilakukan guna menginventarisir dan mengecek ulang kondisi cabor.
Persiapan monitoring dibahas dalam rapat internal pengurus KONI Sijunjung, dipimpin Ketua Rusdianto dan dihadiri jajaran pengurus periode 2025-2029, di Kantor KONI, Muaro Sijunjung, Rabu (16/4/2025).
Ketua Rusdianto menjelaskan, kondisi KONI tahun ini tidak terlepas dari efisiensi anggaran. “Perlu kita sampaikan nantinya pada saat monitoring bahwa anggaran Rp1,3 miliar untuk tahun ini. Tentunya ini jauh berkurang karena dampak efisiensi di pemerintahan. Kita harus sampaikan kepada seluruh cabor terkait kondisi anggaran saat ini,” jelasnya.
Meski demikian, Rusdianto berkomitmen akan tetap berusaha agar kebutuhan bagi cabang olahraga bisa diakomodir, tentunya dengan skala prioritas.
“Perhatian kepada cabor akan tetap ada, program dan agenda tetap berjalan, namun tentunya disesuaikan dengan skala prioritas karena mengingat anggaran yang sangat terbatas,” terangnya.
Dia berharap agar pendataan seluruh cabor dilakukan dengan baik dan kemudian akan dibahas dalam rapat kordinasi bersama seluruh pengurus cabor.
“Monitoring ini bertujuan untuk mengupdate data di seluruh cabor, juga untuk menyerap aspirasi pada masing-masing cabor. Nanti perlu juga kita sampaikan terkait kondisi dan rencana program ke depan,” sebut Rusdianto.
Sedangkan terkait Porprov, dia menyampaikan hingga kini belum ada keputusan terkait pelaksanaan porprov 2025 di tingkat provinsi.
“Berkemungkinan di tahun ini tidak ada Porprov, mengingat kondisi anggaran serta keputusan resmi dari provinsi juga tidak ada,” terangnya.
Wakil Ketua I, Hendra Ferry dan Sekretaris Umum Hasmeri Hamjas menerangkan, tim monitoring ini dibagi menjadi empat tim yang terdiri dari pengurus KONI Sijunjung.
“Kita memiliki sekitar 40 lebih cabor yang terdata. Monitoring yang dilakukan terkait kepengurusan cabor, atlet, sarpras, keaktifan dan lainnya. Nanti seluruh tim akan dibekali dengan instrumen yang perlu ditinjau,” ungkapnya. (*)