Berita  

Sejarah Transportasi di Sumatera, Dulu Tersambung Pelayangan, Kini Terhubung Tol dan Jalan Layang

Bus ANS naik pelayangan pada era 1970-an. (FB Dawiel Asari Datuak Tungkek)
Bus ANS naik pelayangan pada era 1970-an. (FB Dawiel Asari Datuak Tungkek)

PADANG-Tiap zaman memiliki sejarah. Ada tinta sejarah yang yang tak mungkin dihapus dari satu masa ke masa. Sejarah jadi guru kehidupan. Historia vitae magistra.

Pada era 1970-an hingga 1980-an, merupakan masa-masa paling sulit dalam transportasi di lintas Sumatera.

Generasi pada masa itu memiliki kenangan tentang betapa beratnya medan. Lintas Sumatera Sebagian besar masih berupa jalan tanah. Kalau mobil terperosok ke lubang, penumpang dan kru bisa bermalam agak dua hari di lokasi kejadian.

Belum ada aspal mulus di lintas Sumatera pada era tersebut. Bukan cuma jalan tanah, juga masih sedikit jembatan yang dibangun pemerintah.

Pada era itu, sebuah bus atau kendaraan lainnya harus menggunakan pelayangan untuk menyeberangi sungai.

Kini, jalan nasional di lintas Sumatera sudah terbilang baik, kendati banyak juga jalan rusak di sejumlah provinsi.

Selain jalan nasional, Sumatera kini terhubung tol dan jalan layang yang terbentang di sejumlah ruas tol.

Beda zaman, beda cerita. Bila dulu harus bermalam di jalan lantaran bus terperosok masuk lubang, kini masyarakat menikmati senandung malam di bus yang ditumpangi.

Baca Juga  Mulai 20 Desember, Bus Baru Al Hijrah dengan Sasis Premium Mengaspal di Lintasan Jakarta-Sumbar

Hutama Karya yang ditugaskan pemerintah membangun tol di Sumatera, telah berhasil membangun lebih kurang 1.030 kilometer yang tersebar pada sejumlah provinsi.

Sejumlah ruas tol telah operasional. Tol itu telah dinikmati masyarakat yang melakukan perjalanan antarprovinsi.

Selain yang telah operasional, juga banyak ruas tol yang masih dalam pembangunan, termasuk Tol Padang-Sicincin.

Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang lebih kurang 1.030 kilometer, termasuk dengan jalan tol dukungan konstruksi. Ruas tol yang paling banyak operasional adalah di Sumatera Selatan.

Ruas tol konstruksi 230 kilometer dan 800 kilometer ruas tol operasi. Adapun ruas yang telah beroperasi secara penuh diantaranya yakni Tol Bakauheni– Terbanggi Besar (140 kilometer), Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 kilometer).

Kemudian Tol Palembang – Indralaya (22 kilometer), Tol Medan – Binjai (17 kilometer), Tol Pekanbaru – Dumai (132 kilometer), Tol Sigli Banda Aceh Seksi 2 – 6 (49 kilometer) serta Tol Binjai–Langsa Seksi Binjai – Tanjung Pura (38 kilometer), Tol Bengkulu – Taba Penanjung (17 kilometer), Tol Pekanbaru – Bangkinang (31 kilometer), Tol Bangkinang – XIII Koto Kampar (25 kilometer), Tol Indralaya – Prabumulih (64 kilometer), Tol Indrapura – Kisaran (48 kilometer), Tol Tebing Tinggi – Indrapura (28,5 kilometer). (*)

Baca berita lainnya di Google News




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *