PADANG-Belakangan, kabin bus didesain pakai sekat pembatas antara ruang kemudi dengan penumpang. Hal itu bertujuan untuk memberikan kenyamanan pada penumpang. Sekat itu umumnya ada di bus antar kota antar provinsi. Sementara bus pariwisata tak gunakan sekat tersebut.
Bus pariwisata tak gunakan sekat lantaran sesuai dengan fungsinya. Masyarakat yang ingin berwisata ingin lepas mata memandang. Masyarakat ingin menyaksikan sesuatu yang baru di negeri orang, melihat danau, gunung dan lain sebagainya.
Kemudian, bus pariwisata akan banyak berhenti, sehingga ada kesempatan bagi kru untuk merokok. Beda dengan AKAP, pemberhentian bus jaraknya terbilang jauh dari satu pemberhentian ke pemberhentian lain, sehingga sopir tak mungkin berhenti untuk merokok dulu, baru lanjut jalan.
Bus AKAP dan pariwisata memang berbeda. Bus pariwisata biasanya ada yang mencapai 50 seat, sementara di AKAP maksimal 36 seat.
Di bus AKAP, dengan adanya sekat, kru bisa dengan nyaman merokok tanpa ada rasa was-was akan mengusik kenyamanan penumpang. Bagi awak bus, rokok menjadi teman dalam perjalanan. Dengan adanya sekat, asap tetap mengepul, penumpang tak terusik.
Belakangan, animo masyarakat mudik ke Sumbar dengan menggunakan bus semakin meningkat. Hal itu disebabkan manajemen perusahaaan otobus di Sumbar tengah berpacu dalam memberikan layanan terbaik. Manajemen memberikan pelayanan yang tak biasa bagi penumpang Sumbar-Jakarta-Bandung.
Manajemen ingin memberikan nilai lebih kepada pelanggan masing-masing. Perubahan demi perubahan harus dilakukan bila tak ingin tergilas zaman.
Pembenahan juga menjadi keniscayaan lantaran tuntutan konsumen juga meningkat. Masyarakat tak lagi ingin perjalanan sekedar sampai dengan selamat, tapi juga membutuhkan kenyamanan dalam perjalanan.
Layanan yang diberikan perusahaan otobus tersebut memiliki nilai lebih masing-masing. Masyarakat tinggal menentukan pilihan mau mengikuti yang lama.
Salah satu peningkatan layanan yang diberikan pelanggan adalah dengan pemasangan sekat antara kru dengan penumpang.
Pada satu sisi, sekat itu menganggu. Sebab, dengan adanya sekat, pandangan penumpang ke depan jadi terhalang. Namun, hal ini sudah disiasati karoseri yang membangun bus.
Kebanyakan karoseri, sekarang memasang sekat dengan berbahan kaca, sehingga view ke depan tetap luas dan mata penumpang bebas memandang dan menikmati perjalanan. (*)