KOTA SOLOK-Sejauh ini, pilgub Sumbar masih adem ayem. Masih sebatas pasang baliho yang menyatakan siap maju dalam pilkada mendatang.
Baru satu bakal pasangan calon yang deklarasi. Mereka adalah Mahyeldi dan Vasco. Calon lain? Entahlah, semuanya masih dalam penjajakan dengan partai politik.
Ada tokoh yang layak untuk dimajukan dalam pilgub Sumbar. Dia adalah Zul Elfian. Dia merupakan Wali Kota Solok dua periode.
Dia sangat layak maju sebagai bakal calon gubernur atau wakil gubernur. Namun, adakah yang mau melirik? Baru-baru ini, Zul Elfian diberi gelar sebagai wali kota seribu masjid.
Perguruan Seni Beladiri Tapak Suci Putra Muhammadiyah Solok Raya adalan milad ke-61. Solok Raya meliputi (Kabupaten Solok, Kota Solok dan Solok Selatan). Perayaan milad atau ulang tahun ini dihadiri Wali Kota Zul Elfian Umar di GOR Alimin Sinapa, Tanjung Paku, Kota Solok, Minggu (21/7/2024).
Peringatan milad itu juga dihadiri Ketua Pimpinan Wilayah Tapak Suci Putra Muhammadiyah Sumatera Barat, Jelita Donal, Ketua Tapak Suci Solok Raya, serta para pendekar dan pesilat lainnya.
Wali Kota Zul Elfian mengucapkan selamat milad ke-61 kepada Perguruan Tapak Suci Muhammadiyah Solok Raya. “Semoga terus berjaya ke depannya,” katanya.
Perguruan silat itu memiliki motto, dengan iman dan akhlak saya menjadi kuat, tanpa iman dan akhlak saya menjadi lemah.
Dikatakan Zil Elfian, organisasi tapak suci berkiprah sebagai organisasi pencak silat, berinduk kepada Ikatan Pencak Silat Indonesia dan dalam bidang dakwah pergerakan Tapak Suci merupakan pencetak kader dari Muhammadiyah.
“Semoga milad kali ini menjadi bermakna,” katanya.
Ketua Pimpinan Wilayah Tapak Suci Putra Muhammadiyah Sumatera Barat, Jelita Donal memberikan dua penghargaan kepada Wali Kota Zul Elfian Umar.
Pertama, sebagai bapak Tapak Suci Kota Solok karena perhatian luar biasa dari wali kota terhadap Tapak Suci di daerahnya.
Kedua, wali kota seribu masjid. Hal ini karena di bawah kepemimpinan Zul Elfian Umar, pembangunan dan renovasi Masjid di Kota Solok sangat masif.
“Semangat inilah yang membuat kita memakai istilah seribu masjid dan semoga ini dapat menginspirasi kepala daerah lain di Sumatera Barat bahkan Indonesia untuk melakukan hal yang sama,” kata dia. (*)
