PADANG-Sejak jalan utama Padang-Bukittinggi lewat Lembah Anai ditutup, ekonomi masyarakat ruas itu ikut terguncang. Pukulan paling telak dialami pedagang kuliner maupun pengusaha lainnya. Banyak usaha yang tutup lantaran warga menempuh jalur Malalak maupun Sitinjau Lauik.
Jalan Lembah Anai dibuka kembali sejak 21 Juli 2024. Warga kembali berbondong-bondong melintasi ruas Lembah Anai dari Padang maupun Bukittinggi. Dengan dibukanya jalur itu, pengusaha kuliner bisa kembali tersenyum, walau situasi belum akan pulih seperti sediakala.
Meski dibuka, tak semua kendaraan diizinkan melintas. Jalan dibuka untuk sepeda motor dan mobil dua sumbu. Jalan Lembah Anai itu putus akibat galodo Mei lalu.
Banyak warga yang melintas kembali mendatangi rumah makan yang lama tak dikunjungi. Jadi, terbukti jalan itu penting bagi pergerakan roda ekonomi.
Gubernur Mahyeldi Ansharullah menyebutkan, progres jalur tersebut secara keseluruhan sudah mencapai 30,15 persen.
Gubernur mengakui, proses pengerjaan cukup menguras waktu dan tenaga karena medan jalan yang cukup rumit dan dipenuhi bebatuan yang keras.
“Meski dibuka 21 Juli, tapi pekerjaannya tetap jalan. Oleh karena itu, warga yang akan melewati jalur ini kami minta tetap hati-hati dan bersabar dalam berkendaraan serta tidak melaju dalam kecepatan tinggi,” kata dia yang dikutip dari keterangan pers Biro Adpim Setdaprov Sumbar.
Di ruas itu ada lima titik pada jalur tersebut akan diberlakukan sistem buka tutup. Sistem itu diterapkan guna memastikan keamanan dan keselamatan warga yang berkendaraan.
Kepala BPJN Sumbar, Thabrani mengatakan, total terdapat 16 titik di ruas jalan tersebut yang rusak berat karena bencana alam banjir bandang. Dari jumlah tersebut, 13 titik masih dalam pengerjaan dengan skala prioritas untuk segera diselesaikan.
“Target penyelesaian keseluruhan 31 Oktober nanti,” kata dia. (*)