PEKANBARU-Riau memang cepat membangun tol. Laju pembangunan jalan bebas hambatan di provinsi itu mengalahkan daerah lain. Namun malah lupa dengan pembangunan sekolah.
Buktinya, ada murid yang belajar di ruangan bakas toilet. Gubernur Hariyanto minta Bupati Kampar, Hambali untuk cek ke lokasi.
“Kita prihatin, maka nanti kita minta Pj Bupati Kampar untuk cek kondisi tersebut,” kata SF Hariyanto, Rabu (12/6/2024).
Selain itu, Hariyanto meminta Dinas Pendidikan Provinsi Riau berkoordinasi dengan pemkab setempat. Mengingat, sekolah dasar adalah kewenangan Kabupaten Kampar.
“Disdik nanti koordinasi dengan pemda dan disdik setempat,” kata Hariyanto.
Gubri mengaku menerima laporan adanya SD di Rantau Kasih tanpa dinding. Ia juga meminta ada bantuan dari CSR perusahaan agar sekolah itu dapat dibangun.
“Ada juga SD tanpa dinding di Rantau Kasih saya usahakan CSR dari perusahaan untuk membangun,” kata SF.
Diketahui, ada 18 siswa SD Negeri 002 Tanjung, Kampar belajar di ruangan bekas toilet. Setidaknya sudah lima tahun ruangan itu dipakai untuk belajar siswa.
“Belajar di toilet itu sudah sejak 5 tahun ini. Sebelumnya itu dijadikan gudang,” kata Plt Kepala SDN 002 Apriwardi yang diwartakan detikom.
Melihat kondisi ruang belajar anak terbatas, ruang itu kemudian dirombak untuk belajar. Namun, kondisi ruangan tetap terbatas dan hanya berukuran 4×6 meter.
Sekilas, ruang belajar itu terlihat baik pada bagian dalam. Faktanya, atap hingga plafon sudah rapuh dan beberapa kali jatuh.
“Kalau di dalam bagus karena wali kelas bisa divariasi pakai bunga-bunga. Tetapi sebenarnya plafon sama atap itu sudah rapuh semua, kasihan juga anak-anak di situ,” katanya yang dikutip dari riau.go.id. (*)