PADANG-Jelang Idul Adha bus-bus Sumbar mulai panen penumpang. Perantau banyak yang akan berhari raya di kampung halaman.
Perantau yang tak mudik saat Idul Fitri lalu, akan memanfaatkan Idul Adha untuk mudik. Bus-bus Sumbar dari Jakarta mulai full seat.
Selera penumpang bus Sumbar makin meningkat. Bus dengan layanan sleeper class makin diminati. Penumpang tak lagi berpikir soal ongkos, tapi soal kenyamanan.
Ada tiga perusahaan otobus yang memberikan layanan kelas rebahan di jalur Sumbar-Jakarta. Masing-masing Miyor, Al Hijrah dan Sembodo.
Okupansi kelas rebahan tetap tinggi walau sedang tak musim arus mudik arau balik. Artinya, masyarakat mencari suasana berbeda dalam perjalanan jauh.
Walau penumpang sleeper class meningkat, namun bus dengan kelas eksekutif tetap mendapat tempat di hati masyarakat.
Makin Cepat
Bila tak ada aral melintang, akhir tahun ini ruas Jambi-Palembang akan tersambung tol. Jarak kedua kota jadi selemparan batu saja. Gak pakai lama lagi untuk melakukan perjalanan antar kota itu. Kalau tol itu rampung, bus Padang-Jakarta juga akan makin cepat masuk Sumbar.
Saat ini tengah dilakukan pembangunan Seksi 3 Tol Bayung Lencir – Tempino (Baleno) sepanjang 34 kilometer yang merupakan tol pertama di Jambi menyambungkan Provinsi Jambi ke Palembang hingga Lampung. Tol Baleno ditargetkan rampung tahun ini.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) mempercepat penyelesaian Tol Kayu Agung – Palembang – Betung (Kapalbetung) di Sumatera Selatan. Adapun proyek jalan tol ini ditargetkan rampung akhir 2024.
Jalan Tol Kapalbetung merupakan proyek garapan PT Waskita Karya (persero) Tbk (WSKT) melalui anak usahanya PT Waskita Sriwijaya Tol. Namun, proyek tersebut dialihkan ke PT Hutama Karya (Persero) karena kinerja keuangan WSKT memburuk.
Jalan tol yang melintasi Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kabupaten Ogan Ilir, dan Kabupaten Banyuasin, serta Kota Palembang ini terdiri dari tiga seksi, dengan panjang panjang 111,6 kilometer. Di mana untuk seksi 1 Kayu Agung – Jakabaring sepanjang 33,5 kilometer dan seksi 2A Jakabaring – Keramasan sepanjang 9 kilometer , saat ini telah beroperasi.
Sementara progres pembangunan seksi 2B Keramasan-Musi Landas sepanjang 24,9 kilometer, dan seksi 3 Musi Landas-Betung sepanjang 44,29 kilometer, saat ini telah mencapai masing-masing 77,9 persen dan 53,8 persen. Konstruksi kedua seksi ini ditargetkan selesai pada akhir tahun ini.
Nantinya, jalan tol ini akan mempersingkat waktu tempuh Kayu Agung-Betung, dari sekitar 3,5 jam menjadi sekitar 1 jam saja, sehingga lebih irit bahan bakar kendaraan,” tulis KemenPUPR melalui akun resmi media sosialnya @kemenpupr, dikutip Selasa (19/3/2024).
Selain itu, jalan tol ini juga akan memperlancar distribusi barang atau jasa, meningkatkan konektivitas menuju Jambi, mendukung pemerataan pembangunan di Sumatera, dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Sekadar informasi, ujung dari Tol Kapalbetung akan terkoneksi dengan Jambi yang disebut Tol Betung-Jambi.
Jalan Tol Betung-Tempino-Jambi yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dengan panjang keseluruhan 169,9 km. Tol ini dibangun secara bertahap dan dibagi menjadi empat seksi meliputi Seksi Betung-Tungkal Jaya, Tungkal Jaya-Bayung Lencir, Bayung Lencir-Tempino, dan Tempino-Sp. Ness.
Tol Betung-Tempino-Jambi dibangun dengan dua skema pembiayaan konstruksi, melalui kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU) sepanjang 136,3 kilometer dan dukungan konstruksi pemerintah sepanjang 34 kilometer. (*)