Duel Hidup Mati Malam Ini, Sejarah Akan Terukir Atau Indonesia Tetap Lanjut dengan Dongeng Olimpiade Melbourne 1956

Pemain timnas latihan di Paris jelang hadapi Guinea. (pssi)
Pemain timnas latihan di Paris jelang hadapi Guinea. (pssi)

PARIS-Lawan yang akan dihadapi Indonesia nanti malam tak kaleng-kaleng. Guinea punya banyak pemain yang merumput di Liga Eropa.

Namun, Indonesia datang dengan semangat baja. Malam ini ditentukan, apakah Indonesia bisa ukir sejarah, atau tetap lanjut dengan Olimpiade Melbourne 1956. Sejarah itu yang jadi dongeng hingga kini. Indonesia terlena dengan itu, sementara negara lain terus berpacu dengan kenyataan.

Tim U-23 Indonesia akan melawan Guinea pada play-off Olimpiade Paris 2024, Kamis (9/5/2024) di Clairefontaine, Prancis. Duel ini akan kick off pada pukul 20.00 WIB.

Pelatih Shin Tae-yong mengatakan bahwa dirinya bertekad meraih kemenangan bersama skuad Garuda Muda demi mendapat tiket Olimpiade Paris 2024. Meski begitu, ada sejumlah pemain yang tidak dapat dimainkan.

Dua pemain yakni kapten Rizky Ridho dipastikan absen karena kartu merah pada pertandingan semifinal Piala Asia U-23 melawan Uzbekistan, sedangkan Justin Hubner tidak dilepas klubnya, Cerezo Osaka. Selain itu Elkan Baggott juga tidak dilepas oleh klubnya Ipswich Town.

“Memang sebelum lawan Guinea, jujur skuad kita kurang baik. Jadi dengan skuad yang ada sekarang kita harus bekerja keras sampai akhir supaya kita bisa mendapat hasil yang baik,” kata Shin Tae-yong yang dikutip dari laman PSSI.

Baca Juga  Hadapi Jepang dan Arab Saudi, Pemain Asal Lingga Kembali Dipanggil Shin Tae-yong

Meski begitu, Shin Tae-yong mendapatkan amunisi anyar yakni bergabungnya Alfeandra Dewangga sejak Selasa (7/5/024). Pemain asal PSIS Semarang tersebut sudah menjalani latihan bersama skuad Garuda Muda.

“Justin tidak dilepas Cerezo Osaka, ini pertandingan terakhir jadi sebenarnya memang sangat sedih dan sangat disayangkan karena tidak dilepas, karena tim Indonesia ini memang tidak sering mendapatkan kesempatan untuk lolos Olimpiade. Apalagi ini kesempatan terakhir untuk lolos Olimpiade tapi saya merasa kesulitan, sangat disayangkan,” tambahnya.

Pelatih asal Korea Selatan tersebut menambahkan bahwa dirinya telah menganalisa kekuatan Guinea melalui rekaman-rekaman video, dan mengakui bahwa tim Afrika Barat itu memang memiliki kekuatan yang bagus.

“Memang sekarang saya analisa terus lewat video pertandingan Guinea seperti apa. Tim yang sangat baik dan sangat kuat, apalagi pemain-pemain Guinea banyak yang bermain di Eropa juga. Jadi tidak bisa dikatakan ini tim lemah. Jadi ini hal yang cukup dikhawatirkan,” jelas Shin Tae-yong.

Baca Juga  Indonesia Jumpa Irak di Laga Perdana Piala Asia, Menantu Andre Rosiade Bilang Begini

Sementara itu, terkait Marselino Ferdinan yang sempat mendapat kritik seusai pertandingan Piala Asia U-23 melawan Irak, Shin mengakui meminta publik dan pendukung timnas Indonesia dapat terus memberi dukungan kepada sang pemain.

“Saya seharusnya memberi saran kepada Marselino sebelumnya, tapi saya kemarin tidak bisa kasih saran jadi ini juga kesalahan saya. Maka saya mohon maaf kepada penggemar sepak bola Indonesia. Seharusnya Marselino tidak begitu kepada masyarakat Indonesia,” tukas Shin Tae-yong. (*)

Baca berita lainnya di Google News




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *