ASAHAN-Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPP LDII) adakan rakernas 7-9 November 2023 yang mengusung tema mewujudkan SDM profesional religius dalam bingkai NKRI untuk Indonesia Emas 2045.
Rakernas tersebut dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan dihadiri tiga calon bakal presiden serta ditutup oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kabupaten Asahan ikut rakernas melalui zoom meeting atau virtual yang digelar di DPD LDII Kabupaten Asahan di Desa Bunut Seberang, Kecamatan Pulo Bandering.
Zoom meeting itu dipimpin Ketua DPD LDII Asahan, Juhari didampingi Dewan Pembina Darmawan, uliswanto Hajian Situmorang, Seketaris DPD LDII Fauzan Lutfi, Bagian Pemuda, Olahraga dan Seni Budaya, Royyan dan Bagian Dakwah, Ero Rahardiansyah.
Juhari mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan oleh pihaknya merupakan instruksi pusat agar semua anggota LDII menyaksikan rakernas di Jakarta serta mencatat apa saja pembahasannya.
“Rakernas ini menjadi wahana LDII untuk melihat visi dan misi para calon presiden. Kami memandang pemaparan mereka sangat penting, untuk mencari solusi berkelanjutan untuk menyambut era tinggal landas pada 100 tahun Indonesia merdeka,” katanya.
Dewan penasihat, Darmawan yang biasa disapa Pak De ini menambahkan, karena seabad Indonesia dalam pandangan LDII bukan sekadar 70 persen penduduk Indonesia berusia produktif, sekaligus menjadi puncak pencapaian bangsa Indonesia di segala lini, yang titik mulanya dirintis pada pertengahan abad 21.
Menurutnya, LDII sejak 2018 telah mencanangkan 8 Program Kerja LDII untuk Bangsa sesuai perintah pimpinan pusat.
Isi program itu antara lain kebangsaan, keagamaan, pendidikan umum, kesehatan, ketahanan pangan, pelestarian lingkungan, ekonomi syariah, teknologi digital, dan energi baru terbarukan. “Kesemuanya bermuara pada pembentukan SDM profesional religius dan kemajuan bangsa,” tuturnya.
Pihaknya pun berkomitmen menyiapkan SDM untuk menyambut Indonesia Emas 2045, sesuai tema Rakernas mewujudkan SDM profesional religius dalam bingkai NKRI untuk Indonesia emas 2045. (YG)
