PADANG-Program Doktor Studi Pembangunan Sekolah Pascasarjana Universitas Andalas menggelar pengabdian kepada masyarakat berupa pemberdayaan kelompok sadar wisata (pokdarwis) dalam pengembangan agro ekowisata Danau Bontak di Nagari Lubuk Gadang, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat. Pengabdian masyarakat dilaksanakan awal Oktober hingga Desember 2023.
Program Studi Doktor Studi Pembangunan yang dipimpin oleh Prof Rudi Febriamansyah, selaku koordinator prodi telah melakukan kegiatan awal pada 21-22 Oktober 2023.
Kegiatan tersebut berupa diskusi terfokus berkelompok atau FGD bersama pokdarwis serta penelusuran kawasan wisata Danau Bontak untuk mengedintifikasi potensi-potensi pengembangan lebih lanjut dari yang sudah dilakukan pokdarwis bersama dengan pengelola TNKS (Taman Nasional Kerinci Seblat).
Kawasan Danau Bontak itu berada dalam wilayah seksi pengelolaan Taman Nasional Wilayah IV Sangir, Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Sumatera Barat. Lokasi kawasan wisata Danau Bontak ini berada kaki Gunung Kerinci, pada pintu masuk (pintu Rimba) untuk pendakian Gunung Kerinci dari wilayah Solok Selatan, tpatnya di Desa Bangun Rejo.
Pada awalnya, gagasan pengembangan wisata Danau Bontak merupakan hasil diskusi antara petugas kehutanan atau polisi hutan dari TNKS pada 2010 yang bekerja mendampingi masyarakat yang sadar akan konservasi kawasan hutan di Kenagarian Lubuk Gadang.
Kelompok masyarakat tersebut tergabung dalam satu koperasi yang dinamakan Koperasi Produsen Konservasi Mandiri (KPKM), dengan sejumlah tokoh setempat, seperti Sunardi dan Abdul Hadi.
Lebih lanjut, untuk pengembangan kawasan wisata di Danau Bontak ini, koperasi di sana membentuk satu unit Kelompok yang disebut Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dengan nama Alur Rhizantes pada 2019.
Kata Rhizantes diambil dari satu tumbuhan langka dari family rafflesiaceae yang terdapat di sekitar kawasan Danau Bontak tersebut. Tokoh pemuda yang sangat aktif di pokdarwis di sana adalah Muktharom.
Dia telah memperoleh sertifikat sebagai pemandu untuk pendakian puncak Gunung Kerinci.
Danau Bukit Bontak memiliki keunikan baik fisik maupun keragaman hayatinya. Danau ini merupakan danau air tawar yang menyerupai kaldera berada di tengah-tengah puncak Bukit Bontak pada ketinggian 1.264 meter dari permukaan laut dengan luas sekitar tiga hektare. Kawasan wisata ini masuk kepada kategori wisata minat khusus, kepada wisatawan yang punya jiwa adventure dan petualang.
Kawasan Bukit Bontak juga memiliki potensi pemanfaatan wisata yang sangat prospektif untuk dikembangkan, antara lain wisata air, hiking, pengamatan satwa (burung dan mamalia), camping dan lain-lain.
Setelah kunjungan awal ini, Program Doktor Studi Pembangunan merencanakan untuk melakukan kegiatan aksi dari pengabdian masyarakat bersama pokdarwis ini berupa perkemahan Sabtu-Minggu di camping ground yang telah disediakan di kawasan tersebut serta kegiatan gotong royong, penanaman pohon, dan peletakan plang tanda-tanda jalan serta informasi lainnya yang diperlukan oleh pengunjung kawasan wisata Danau Bontak.
Ketua Tim Pengabdian Prof. Rudi Febriamansyah menyatakan siap untuk membantu pokdarwis, pengelola TNKS dan Pemda Solok Selatan untuk mengoptimalkan kawasan wisata di Danau Bontak serta pendakian Gunung Kerinci melalui pintu masuk di kawasan Danau Bontak, sehingga tidak hanya menarik bagi wisatawan lokal tetapi juga bagi wisatawan asing, khususnya para mahasiswa dan peneliti yang tertarik untuk mengeksplorasi lebih jauh lagi, potensi flora dan fauna di kawasan Danau Bontak serta di jalur pendakian Gunung Kerinci. Kedepan, bahkan diharapkan di wilayah ini, dapat dibuat semacam research station yang dapat dikerjasamakan antara Universitas Andalas, TNKS dan Pemerintah Kabupaten Solok Selatan sendiri. (*)