PADANG-Keberhasilan pembangunan suatu wilayah ditentukan oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas SDM tersebut.
Oleh karena itu peningkatan mutu pendidikan harus terus diupayakan, dimulai dengan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengenyam pendidikan dari mana saja, hingga pada peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan. Untuk mengetahui seberapa banyak penduduk yang memanfaatkan fasilitas pendidikan dapat dilihat dari persentase penduduk menurut partisipasi sekolah. Melalui Undang-undang Nomor 35/2014 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 23/2002 tentang Perlindungan Anak dijelaskan mengenai perlindungan khususnya hak anak dalam memperoleh pendidikan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dalam angka partisipasi murni (APM) menurut kabupaten/kota dan jenjang pendidikan, Sumatera Barat di 2022 akhir mempunyai 98,80 (SD),78,86 (SMP) dan 68,38 (SMA).
Dari data tersebut memperlihatkan Sumatera Barat masih mempunyai tanggung jawab yang lebih lagi dalam bidang pendidikan dikarenakan masih ditemukan anak usia sekolah yang tidak bersekolah sesuai dengan jenjang nya masing-masing. Hal ini juga membuat sebagian anak tertinggal akan perkembangan pengetahuan.
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan hak pendidikan anak tidak terlaksana secara optimal. Aksesibilitas, keterbatasan sumber daya dan Ketidakstabilan lingkungan menjadi faktor utama dalam fenomena ini. Terdapat daerah di Sumatera Barat yang mana akses terhadap pendidikan masih terbatas dan kurangnya keterlibatan anak dalam proses pendidikan dikarenakan latar belakang yang tidak stabil.
Oleh karena itu, diperlukan upaya kolaboratif dan komitmen dari pemerintah, masyarakat, komunitas lokal, organisasi non-pemerintah, dan mitra lainnya untuk mendukung dan memperkuat dalam sektor pendidikan di Sumatera Barat.
Terdapat berbagai gerakan upaya dari komunitas lokal Sumatera Barat yang bisa dijadikan model, salah satunya ialah Komunitas Langkah Kami Untuk Kita. Langkah Kami Untuk Kita (LKUK) merupakan suatu komunitas lokal non-profit asal Sumatera Barat yang bergerak dalam giat pemberdayaan perempuan dan anak serta kesetaraan gender.
Terdapat program yang diwujudkan pada komunitas ini dalam bidang pendidikan modern, yaitu menciptakan Kelas Bahasa Inggris dan juga Kelas Komputer. Menurut Putiviola Elian Nasir, dosen HI Universitas Andalas dan Founder Langkah Kami Untuk Kita, dengan menciptakan beberapa program kelas kepada anak-anak harapannya mampu memberikan kesempatan sehingga anak-anak yang mendapatkan minimnya kesempatan dalam berpendidikan karena latar belakang tidak merasa tertinggal akan perkembangan pengetahuan dan juga program ini tidak mempermasalahkan seberapa kuantitas yang mengikutinya namun program ini akan memberikan kualitas kepada anak-anak yang sedang melaksanakan kelas yang telah diberikan pada komunitas lokal Sumatera Barat tersebut.
Dari Komunitas Langkah Kami Untuk Kita ini harapannya bisa menjadi model untuk upaya yang akan dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat Sumatera Barat dalam membangun perwujudan pendidikan yang berkualitas dan modern. Pemerintah juga disini sangat berperan besar, yang mana perlu mendukung, mendampingi dan memfasilitasi setiap upaya gerakan mandiri yang dilakukan oleh masyarakat lokal Sumatera Barat sehingga terciptalah kolaborasi yang efektif. (Putri Raudoh, mahasiswa Ilmu Politik, Universitas Andalas)