PADANG-Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kerap terjadi pada segelintir orang. Tak banyak memang yang diungkapkan. Namun, bisa jadi kasusnya demikian banyak.
Kekerasan dalam rumah tangga bisa terjadi pada siapa saja, tanpa memandang status, ekonomi maupun sosial. Kekerasan dalam rumah tangga dapat terjadi pada orang biasa, dapat pula pada artis maupun orang berpangkat dan punya kedudukan tinggi.
Kekerasan dalam rumah tangga adalah perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual dan psikologis, yang dimana hal tersebut dalam lingkup rumah tangga sudah melawan hukum atau melampaui batas.
Dalam rumah tangga tidak mungkin terjadi Kekerasan dalam rumah tangga, jika tidak ada faktor atau pemicunya.
Kekerasan dalam rumah tangga itu sering terjadi, dan apakah kita bisa mengatasinya?
Ada beberapa cara untuk mengatasi tindakan KDRT, baik untuk mengatasinya sebelum hal tersebut terjadi maupun cara mengatasinya ketika tindakan KDRT itu sudah terjadi.
A. Sebelum terjadi
- Menjalin komunikasi dengan baik
Komunikasi adalah salah satu kunci utama bertahannya setiap hubungan. Komunikasi yang baik akan membuat hubungan menjadi terjalin dengan baik. Dengan komunikasi, maka kita bisa menyelesaikan segala permasalahan yang menimpa dengan baik-baik tanpa adanya kekerasan dalam bentuk apapun. - Saling percaya
Saling percaya dan menjaga kepercayaan akan membuah hubungan selalu berjalan baik dan selalu melihat pasangan dengan baik sehingga tidak ada niat untuk melakukan kekerasan. - Hindari prasangka buruk
Dengan adanya kepercayaan, maka kita bisa menghindari munculnya prasangka buruk atau suudzan. Suudzan dapat membuat kita memandang pasangan memiliki kesalahan dan hal-hal buruk di belakang kita. - Saling berlapang dada
Jika masing-masing bisa berlapang dada atas kekurangan maupun kesalahan yang dilakukan oleh pasangan, maka tidak akan ada masalah yang sampai menimbulkan kekerasan. - Jauhi perselingkuhan
Perselingkuhan menjadi salah satu penyebab yang paling sering menimbulkan KDRT. Selingkuh bisa membuat kita tidak menghargai pasangan sendiri sehingga tidak segan melakukan kekerasan. Hal ini harus kita jauhi.
B.Setelah terjadi
- Tidak menyalahkan diri sendiri
Kebanyakan korban KDRT seringkali menyalahkan dirinya sendiri, akibat tindakan kekerasan yang di terima dari pasangannya. Namun sebenarnya hal ini tidak seharusnya dilakukan, karena tidak ada kekerasan (baik psikis maupun fisik) yang dapat di benarkan. - Bersikap tegas
Cara selanjutnya yang perlu dilakukan adalah dengan bersikap tegas kepada pasangan. Sebab, jika KDRT terjadi, penting untuk menyikapi tindak kekerasan ini dengan bersikap tegas dan menuntut pasangan untuk harus meminta maaf. - Siapkan bukti
Pastikan korban menyiapkan bukti untuk dapat menunjukkan jika pasangan atau pelaku melakukan tindak KDRT. Karena hal tersebut sangat penting, jika situasi semakin parah, korban dapat membuktikan bahwa pasangan atau pelaku benar-benar melakukan tindak kekerasan. - Mencari bantuan atau pertolongan
Penting untuk mencari bantuan, khususnya bantuan ahli seperti psikolog atau konseler pernikahan. Hal tersebut di lakukan jika korban dan pasangan masih ingin mempertahankan pernikahan mereka. Namun, jika pasangan yang melakukan tindak KDRT tidak juga merubah sikapnya dan bersikap tak acuh pada pernikahan, korban tidak perlu menunnggu situasi darurat untuk mencari bantuan. Segeralah mencari bantuan dari berbagai pihak (orang-orang terdekat, seperti keluarga dan sahabat maupun pihak berwajib). (Ariza Aprilia Fitri, Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik Universitas Andalas)