Daerah  

Pindah Ibukota Tak Bisa Sekali Injak Gas, Harus Bertahap, Belajarlah ke Kabupaten Solok

Tugu ayam kukuak balenggek di Arosuka.
Tugu ayam kukuak balenggek di Arosuka.

SOLOK-Kini heboh tentang ibu kota negara (IKN) mangkrak. Hal itu lantaran pemerintah melakukan efisiensi dengan jalan membabat anggaran infrastruktur. Pemerintah ingin lebih mengutamakan makan bergizi gratis.

Sayang kalau IKN mangkrak. Sebab, hutan segitu luas sudah dibabat. Selain itu, triliunan rupiah sudah digelontorkan ke sana. Pindah ibu kota tak bisa sekali injak gas. Bangun perkantoran satu-satu dulu.

Kabupaten Solok punya cerita sukses tentang pemindahan ibu kota. Waktu itu, Kabupaten Solok dipimpin Bupati Gamawan Fauzi. Bupati Gamawan yang memiliki gagasan besar memindahkan ibu kota dari Koto Baru di Kecamatan Kubung ke Arosuka di Kecamatan Gunung Talang.

Pemindahan ibu kota itu dilandasi oleh keterbatasan lahan untuk pembangunan fasilitas pemerintahan di Koto Baru. Kalau pembangunan tetap dilaksanakan, konsekuensinya sawah masyarakat yang akan terpakai. Di lain pihak, Kabupaten Solok merupakan daerah pertanian dan terkenal sebagai daerah dengan kualitas terbaik.

Lahan yang dipakai di Arosuka merupakan sebuah workshop Departemen Pekerjaan Umum. Di sana menjadi tempat perbaikan alat-alat berat, sekaligus sebagai tempat standby alat berat kalau terjadi bencana, misalnya longsor.

Baca Juga  Peringati Hari Adhyaksa, Kejari Dharmasraya Tuntaskan Sejumlah Kasus

Lahan kosong itulah yang disulap jadi pusat pemerintahan. Nama Arosuka dipakai, lantaran ibu kota itu terletak di wilayah, masing-masing Kayu Aro dan Sukarami. Nama Arosuka itu mengadopsi dua daerah tersebut jadi satu. Dengan demikian, persoalan nama jadi clear dan diterima semua pihak.

Di Arosuka, Gamawan Fauzi membangun kantor pemerintahan dalam satu komplek. Dalam pusat pemerintahan itu, ada pula gedung DPRD, sehingga urusan jadi lancar dan mudah.

Pembangunan di Arosuka juga berkelanjutan. Setelah Gamawan Fauzi jadi Gubernur Sumatera Barat, berbagai fasilitas pemerintahan di Arosuka dilanjutkan Bupati Gusmal dengan Wakil Bupati Desra Ediwan. Sejumlah ruas jalan juga dibangun guna mewujudkan wajah sebuah kota.

Selain itu, rumah sakit juga didirikan di Arosuka. Pembangunan Arosuka selanjutnya juga dilanjutkan pasangan Syamsu Rahim dan Desra Ediwan. Pembangunan berkelanjutan juga dilakukan oleh pemimpin-pemimpin daerah berikutnya.

Baca Juga  ASN, THL dan Pejabat Pemkab Solok Makin Rapi dalam Berpakaian, Dipuji Staf Ahli Bupati

Nah, kalau mau belajar tentang pemindahan ibu kota, belajar ke Kabupaten Solok. Pemindahan ibu kota kabupaten saja butuh waktu bertahun-tahun, apalagi pindah ibukota negara. (*)

Baca berita lainnya di Google News




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *