Berita  

Gak Cuma Jago Bangun Tol di Sumatera, Hutama Peduli Kelestarian Lingkungan, 160 Ribu Pohon Telah Ditanam

Jalan tol yang dibangun Hutama Karya.
Jalan tol yang dibangun Hutama Karya.

LAMPUNG–PT Hutama Karya menegaskan komitmennya menerapkan prinsip infrastruktur berkelanjutan pada setiap tahap pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Dalam tahap perencanaan pembangunan jalan tol, Hutama Karya secara konsisten melakukan kajian lingkungan yang mendalam. Kajian ini meliputi analisis dampak terhadap biodiversitas, kerusakan ekosistem, dan emisi karbon.

Hutama Karya aktif berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan non-governmental organizations (NGO) di wilayah terdampak.

Kajian dampak lingkungan ini juga mencakup mitigasi selama fase konstruksi dan pengoperasian jalan tol. Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim menjelaskan dalam perencanaan desain, mitigasi dampak lingkungan telah diterapkan.

“Kami memilih trase jalan tol dengan dampak yang paling minimal, merancang koridor satwa untuk mengurangi fragmentasi habitat, dan melengkapi utilitas penunjang. Kami juga berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk rehabilitasi kawasan hutan,” ujar Adjib

Baca Juga  Busnya Menepi di Lintasan Sumbar-Jakarta, Ini Dia Pengelola Lorena

Hutama Karya juga memastikan pemenuhan kewajiban pelepasan kawasan hutan sesuai dengan aturan yang berlaku, termasuk rehabilitasi kawasan hutan melalui provisi sumber daya hutan (PSDH) dan dana reboisasi (DR).

Implementasi infrastruktur berkelanjutan akan terus dilanjutkan dalam pembangunan JTTS Tahap II, yang menghubungkan Jambi dan Riau.

Kajian lingkungan menyeluruh dilakukan untuk mengelola kualitas tanah dan air, mengendalikan polusi udara dan kebisingan, serta melestarikan keanekaragaman hayati.

Dalam upaya menjadikan jalan tol yang sudah beroperasi berkelanjutan, Hutama Karya telah menanam lebih dari 160 ribu pohon di berbagai ruas tol sejak 2021.

Jenis pohon yang ditanam meliputi trembesi, mangga, ketapang dan lainnya, guna meningkatkan estetika dan keberlanjutan jalan tol.

Baca Juga  Bus Dilempar dengan Batu, Teror yang Tak Kunjung Usai di Lintas Sumatera

Selain itu, ruang hijau terbuka dikembangkan di rest area dan terdapat masjid ramah lingkungan di rest area Tol Pekanbaru-Bangkinang.

Hutama Karya juga mengimplementasikan pengelolaan sampah dengan metode maggot di beberapa rest area dan memasang smart lamp sebagai pengganti lampu konvensional.(*)

Baca berita lainnya di Google News




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *