PADANG-Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memiliki semangat membara untuk aktifkan Kembali rel kereta api. Moda transportasi itu dinilai mampu mengatasi persoalan kemacetan.
Kereta api di Sumbar bukan cuma soal transportasi, namun juga soal sejarah dan pariwisata. Ada nilai-nilai nostalgia yang ingin dihidupkan lagi.
Stasiun kereta api di Sumbar terus dipercantik. Rel kereta juga terus dirawat. Tujuannya, agar masyarakat nyaman dalam bepergian.
Berikut stasiun yang masih aktif.
Stasiun Simpang Haru
Ini stasiun Utama. Stasiun ini melayani kereta ke Pariaman dan Bandara Internasional Minangkabau.
Stasiun Pasar Alai
Di sini penumpang bisa baik kereta ke arah Bandara Internasional Minangkabau dan Pariaman
Stasiun Air Tawar
Di sini penumpang bisa baik kereta ke arah Bandara Internasional Minangkabau dan Pariaman. Stasiun ini tak jauh dari Mall Basko.
Stasiun Tabing
Di sini penumpang bisa baik kereta ke arah Bandara Internasional Minangkabau dan Pariaman
Stasiun Pulau Air
Stasiun Pulau Air yang mulai diaktifkan kembali pada awal 2021 setelah 44 tahun tidak beroperasi.
Stasiun Pariaman
Stasiun Pariaman melayani rute kereta api dari dan ke Padang-Naras. Ke arah utara dari stasiun ada rel yang berakhir di Sungai Limau, tetapi rute sudah lama dinonaktifkan.
Stasiun Lubuk Alung
Stasiun Lubuk Alung melayani dua kereta api, KA Sibinuang dan KA Lembah Anai. Stasiun tersebut lima jalur kereta api dengan jalur dua merupakan sepur lurus arah Duku-Padang dan Kayu Tanam-Padang Panjang-Sawahlunto serta jalur tiga dari dan ke arah Pariaman-Naras.
Stasiun Naras
Setelah hampir 30 tahun tidak beroperasi, Stasiun Naras direaktivasi pada 2019.
Stasiun Kayu Tanam
Stasiun Kayu Tanam kembali digunakan pada 2018.
Stasiun Pauh
Status ini renovasinya terbilang baru dan menjadi tujuan bagi mahasiswa Unand yang ngekost di Pauh untuk pulang kampung.
Kami sangtt setuju ide Bpk gubernur utk aktifkan kemblai KA, yg mendesak KA Sawahlunto vi Pdg krn KA tertua baik utk barang maupun KA org atau pariwisata, kami yakin akan rame lagi, apalagi jln sawahlunto sudah rusak semua sempit lagi, apa lagi swl kota wisata warisan Dunia