Daerah  

Konsumen Tertipu Pertamax Oplosan, Warga Berharap SPBU Asing Masuk ke Daerah

Salah satu SPBU asing di Indonesia
Salah satu SPBU asing di Indonesia

PADANG-Konsumen ternyata telah ditipu. Pertamax yang dibeli dengan harga mahal, ternyata barang oplosan.

Masyarakat berharap SPBU asing masuk ke daerah. Entah itu Shell, Petronas, Vivo, Exxon Mobil dan lain-lain.

SPBU asing diharapkan menjadi alternatif bagi masyarakat yang hendak membeli BBM nonsubsidi. “Masalahnya, sulit untuk percaya pada SPBU sebelah,” kata seorang warga Padang, Andri, Kamis (28/2/2025).

Selain berharap ada SPBU asing, masyarakat juga geram dengan korupsi besar akibat praktik oplosan BBM.

Banyak yang mengira korupsi di era orde baru sudah gila. Namun, justru di era reformasi korupsi malah lebih gila. Sedianya, era reformasi itu sebagai bentuk evaluasi terhadap masa lalu.

Kini, masyarakat hanya bisa mengelus dada. Betapa tidak, bertahun-tahun membeli minyak oplosan. Dikira Pertamax, teryata Pertalite. Kini, muncul istilah Liga Korupsi Indonesia.

Istilah itu muncul setelah terungkapnya dugaan korupsi yang melibatkan pejabat PT Pertamina Patra Niaga. Istilah Liga Korupsi Indonesia viral di media sosial. Istilah ini merujuk pada peringkat kasus korupsi berdasarkan besarnya kerugian negara.

Klasemen Liga Korupsi Indonesia menarik perhatian warganet setelah terungkapnya kasus dugaan korupsi yang melibatkan PT Pertamina Patra Niaga. Istilah ini pertama kali diperkenalkan di media sosial X/Twitter pada 27 Desember 2024 oleh akun @Kanlir dan kemudian diadopsi oleh akun Instagram @halodesners seiring dengan berita terbaru tentang korupsi Pertamina yang terungkap pada 24 Februari 2025.

Klasemen ini terinspirasi dari dunia sepak bola, di mana klub-klub diberi peringkat berdasarkan skor. Dalam konteks ini, Liga Korupsi Indonesia menyajikan daftar kasus korupsi yang merugikan negara dengan nilai kerugian yang sangat besar.

Korupsi Pertamina dengan kerugian negara diperkirakan Rp968,5 triliun. Kejaksaan Agung awalnya mencatat kerugian Rp193,7 triliun untuk 2023. Namun, dengan berjalannya waktu dan analisis yang lebih mendalam, total kerugian selama periode 2018-2023 diperkirakan bisa mencapai hampir Rp1 kuadriliun.

Beragam muncul di ota lapau atau warung kopi tentang korupsi di PT Pertamina Patra Niaga tersebut. “Pejabat s***n,” kata warga.

“Biadab,” kata warga lainnya.

Warga benar-benar kesal. Sebab, untuk mencari uang Rp100 ribu saja masyarakat harus banting tulang.

Ada pula yang menyumpah, “A****g.”

Ada pula yang menggerutu, “Kalera, sungkahan lah dek ang.” (*)



Kunjungi Kami di Google News:

google news
Exit mobile version