JAKARTA-Tol Sicincin-Bukittinggi temui titik terang. Ruas tol itu akan dibangun dengan anggaran Rp60 triliun.
Membangun tol di ruas itu bukan persoalan mudah. Sebab, akan banyak perumahan dan fasilitas umum yang terkena dampak.
Pembangunan Tol Padang-Sicincin penuh drama. Banyak persoalan di lapangan yang muncul, sehingga pembebasan lahan jadi kendala. Banyak drama yang muncul dalam proses pembangunan Tol Padang-Sicincin itu.
Lantaran banyak drama itu, tol yang panjangnya cuma 36,6 kilometer butuh waktu enam tahun untuk menyelesaikannya.
Lalu, akankah drama itu akan berlanjut ke Tol Sicincin-Bukittinggi? Waktu yang akan menjawab.
Diberitakan sebelumnya, Tol Padang-Bukittinggi dilanjutkan. Wakil Ketua Komisi VI DPR, Andre Rosiade memperkirakan pembangunan Tol Sicincin-Bukittinggi akan menelan dana hingga Rp60 triliun.
“Rencananya Rp40 triliun akan berasal dari penyertaan modal negara atau equity Hutama Karya dan sisanya Rp20 triliun dari Japan International Cooperation Agency,” kata Andre Rosiade di Padang, pekan lalu.
Andre mengatakan Seksi Sicincin-Bukittinggi merupakan rencana kelanjutan pembangunan dari ruas Tol Padang Sicincin sepanjang 36,6 kilometer. Secara umum, proyek strategis nasional (PSN) ini adalah bagian dari pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang nantinya menghubungkan Sumatera Barat dengan Riau.
Dalam pertemuan di Jakarta, Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Sumatera Barat, Era Sukma Munaf mengatakan, berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan, disarankan kelanjutan pembangunan Tol Padang-Pekanbaru di ruas Sicincin-Bukittinggi dialihkan ke ruas Sicincin-Singkarak-Tanah Datar.
Hal ini mengingat pembebasan lahan trase Sicincin-Bukittinggi melewati Kubang Putih yang membutuhkan dana jauh lebih besar ketimbang ruas Sicincin-Singkarak-Tanah Datar. (*)