Daerah  

Sampah Menumpuk di Pasar Ibuh, Pemko Payakumbuh Terlena dengan Penghargaan Nasional

Tumpukan sampah di kawasan Pasar Ibuh, Payakumbuh.
Tumpukan sampah di kawasan Pasar Ibuh, Payakumbuh.

PAYAKUMBUH–Tumpukan sampah di Pasar Ibuh yang telah berlangsung lebih dari satu bulan masih menjadi perhatian masyarakat. Sampah yang menggunung membuat resah pengunjung pasar dan para pedagang

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Payakumbuh memberikan klarifikasi terkait situasi yang terjadi. Kepala Dinas Ligkungan Hidup DLH, Desmon Corina saat di mintai keterangan, Sabtu (21/12/2024) menjelaskan, terlambatnya pengangkutan sampah dari Pasar Ibuh disebabkan pengiriman ke Padang. Hal ini membuat ritasi truk sampah yang biasanya dua kali sehari menjadi hanya satu kali.

“Untuk percepatan, begitu truk selesai dari pengiriman ke Padang, truk tersebut langsung kembali untuk memuat sampah lagi dari Pasar Ibuh. Kami berupaya seefisien mungkin agar sampah tidak semakin menumpuk,” jelasnya.

Selain pengangkutan, Dinas Lingkungan Hidup mengungkapkan, sebagian sampah dari Pasar Ibuh telah diolah menjadi kompos di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Ibuh. Hal itu untuk mengurangi bau yang dikeluhkan pedagang dan masyarakat. Kemudian, Dinas Lingkungan Hidup juga melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala di area pasar.

“Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengurangi dampak bau serta menjaga kebersihan di sekitar pasar, sambil menunggu proses pengangkutan sampah selesai,” tambahnya.

Dia menyampaikan, pemerintah berencana melibatkan masyarakat dalam program pengolahan sampah. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran bersama, masalah sampah adalah tanggung jawab semua pihak.

“Nantinya akan ada kegiatan khusus yang melibatkan masyarakat untuk pengolahan sampah. Karena sampah ini bukan hanya masalah pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama,” jelasnya.

Baca Juga  Jaga Keindahan RCH, Halte yang Dipindahkan

Salah satu isu yang menjadi sorotan adalah peran DPRD Payakumbuh dalam penganggaran dan pengawasan pengelolaan sampah. Sebagai lembaga legislatif, DPRD memiliki kewenangan untuk memastikan alokasi anggaran yang memadai bagi pengelolaan sampah, termasuk perbaikan sarana dan prasarana kebersihan, seperti truk sampah, tempat pembuangan sementara (TPS) dan penyemprotan rutin untuk mencegah bau.

Ketika dihubungi media, Ketua DPRD Payakumbuh, Wirman Putra belum memberikan pernyataan resmi terkait masalah ini. Padahal, masyarakat sangat berharap adanya inisiatif dari DPRD untuk mendorong solusi yang lebih cepat dan konkret.

Menurut Ketua LKA Elang Indonesia, Wisra, anggaran pengelolaan sampah seharusnya menjadi perhatian utama DPRD. Kalau masalah ini dibiarkan berlarut-larut, maka kebersihan kota akan terus terganggu dan dampaknya tidak hanya pada pedagang pasar, tapi juga kesehatan masyarakat.

Meski DLH telah memberikan penjelasan, kekecewaan masyarakat tetap tak terbendung, terutama karena belum adanya respons dari Ketua DPRD maupun pejabat tinggi lainnya. Sikap bungkam ini dianggap mencerminkan kurangnya perhatian serius terhadap persoalan lingkungan yang berdampak pada kesehatan dan kenyamanan warga.

“Sudah sebulan lebih sampah di Pasar Ibuh tidak diangkut dengan baik. Kami sangat berharap ada tindakan nyata dari pemerintah atau setidaknya pernyataan sikap dari Ketua DPRD. Tapi sampai sekarang, tidak ada jawaban,” ungkap Yanti, seorang pedagang di Pasar Ibuh.

Baca Juga  Wakil Wali Kota Solok Lantik Kepala Sekolah, Ini Nama-namanya

Dengan masalah ini, masyarakat menunggu langkah konkret dari pemerintah kota dan DPRD untuk segera menyelesaikan permasalahan sampah di Pasar Ibuh. Kolaborasi antara pemerintah, DPRD, dan seluruh pemangku kepentingan sangat diperlukan agar kondisi pasar kembali bersih dan nyaman.

Semua pihak kini berharap agar tumpukan sampah di Pasar Ibuh segera teratasi dan tidak lagi menjadi polemik yang berlarut-larut. Pemerintah dan DPRD diminta membuktikan komitmen mereka untuk menjaga kebersihan lingkungan demi kenyamanan dan kesehatan masyarakat Payakumbuh.

“Saya heran kalau pejabat di kota ini terlena dengan penghargaan yang tidak jelas di akhir tahun ini, sementara sampah tak diurus,” kata warga. (jnd)

Baca berita lainnya di Google News




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *