PAYAKUMBUH-Ketua Kadin Payakumbuh Asmel Arianto angkat bicara terkait situasi setelah pilkada di kota itu. Dia minta semua semua pihak untuk legowo dan menghormati pilihan rakyat. Pilkada sudah usai, apa lagi yang mau diributkan.
Beberapa waktu lalu terjadi demo di Bawaslu Payakumbuh. Namun, jumlah massa terbilang sedikit, bahkan dianggap tak sampai dengan jumlah warga yang mendatangi satu TPS.
Menurutnya aksi tersebut merupakan wujud tidak legowo dari pihak yang kalah, karena aksi tersebut terindikasi demi kepentingan satu calon.
“Kalau kalah ya terima saja, sebenarnya dari kelima paslon yang bertarung ini tujuannya untuk kemajuan Payakumbuh, sekarang sudah ada pemenang, mari kita saling bergandengan untuk mewujudkan tujuan kita bersama,” katanya, Jumat (6/12/2024).
Asmel Arianto menyampaikan, kalau diteliti lebih cermat, demo itu mayoritas pesertanya adalah emak-emak.
“Kita juga menduga yang hadir demo di Bawaslu kemaren adalah emak-emak yang mengusir demo mahasiswa waktu di KPU dulu, kita sama-sama tau siapa calon wali kota yang didemo di KPU dan siapa saat ini yang diduga menjadi dalang di balik demo di Bawaslu ini,” ujarnya.
Dia mengimbau elit dan masyarakat menghargai proses demokrasi secara bijak. Masyarakat jangan mau dimanfaatkan kelompok paslon yang kalah dalam berkompetisi yang akhirnya membuat masyarakat larut dalam gelombang perpecahan.
“Mari kita kawal bersama paslon yang menang agar bisa bekerja dengan baik utuk rakyat sehingga nanti bisa mempersembahkan karya terbaik untuk Payakumbuh,” ucapnya
Ketua DPC Demokrat Kota Payakumbuh, Ridwan Sabirin menyikapi demo belakangan, dia menyebut, “Itu adalah bagian dari demokrasi dalam proses pilkada. Demo atau aksi damai adalah hal umum dan dijamin konstitusi sejauh dilakukan dengan tertib.” (jnd)
