Daerah  

Tol Sicincin-Bukittinggi Dapat Dialihkan ke Sicincin-Singkarak-Tanah Datar, Lanjut ke Payakumbuh dan Tersambung Hingga Pekanbaru

Ruas Tol Pekanbaru-XIII Koto Kampar yang mempermudah akses antarprivinsi. (dok hutama karya)
Ruas Tol Pekanbaru-XIII Koto Kampar yang mempermudah akses antarprivinsi. (dok hutama karya)

PADANG-Tol Padang-Pekanbaru akan gunting pita pada pekan kedua Desember mendatang. Sedangkan Tol Sicincin-Bukittinggi berpotensi dialihkan rute lain. Hal itu sedang dibahas pemerintah pusat dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

Kepala Dinas BMCKTR, Era Sukma Munaf menambahkan, berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan, maka disarankan kelanjutan pembangunan jalan Tol Padang-Pekanbaru di ruas Sicincin-Bukittinggi dapat dialihkan ke ruas Sicincin-Singkarak-Tanah Datar. Hal ini mengingat pembebasan lahan trase Sicincin-Bukittinggi melewati Kubang Putih yang membutuhkan dana jauh lebih besar ketimbang ruas Sicincin-Singkarak-Tanah Datar.

Dengan dibangunnya Tol Sicincin-Singkarak-Tanah Datar, kemudian lanjut ke Payakumbuh dan tersambung ke Pangkalan, Kampar dan lanjut ke Pekanbaru.

Menanggapi progres pembangunan Tol Padang-Sicincin tersebut, Dirjen Bina Marga, Rachman Arief Dienaputra menyebutkan, peresmian jalur tersebut telah dikoordinasikan dengan pimpinan terkait secara intensif. Ada pun untuk kelanjutannya, pihaknya masih menunggu kebijakan dan arahan dari pimpinan.

Baca Juga  SMAN 2 Lubuk Sikaping Sukses Terapkan Kurikulum Merdeka Belajar

“Kita sudah koordinasikan secara intens pada pimpinan untuk menghadirkan Bapak Presiden pada saat peresmiannya. Kita upayakan peresmiannya bersamaan dengan ground breaking Flyover Sitinjau Lauik pada pekan kedua atau ketiga Desember ini,” ucap Rachman Arief yang dikutip dari keterangan pers Biro Adpim Setdaprov Sumbar.

Pemerintah, sambung Rachman Arief, sangat menyadari, keberadaan tol Padang-Pekanbaru sangat penting karena pasti memberikan kemudahan akses dari Timur ke Barat Sumatera. Demikian juga sebaliknya, sehingga pihaknya berharap agar upaya pembebasan lahan bisa dilakukan secara cepat dan lancar.

“Kita patut ingat, Sumbar punya cerita sukses dalam pembebasan lahan yang cepat dan lancar pada masa Pak Hediyanto, yaitu di lahan Tabing-Duku sepanjang 10 kilometer, yang saat itu bisa dibebaskan dalam waktu satu bulan tanpa masalah. Kami berharap untuk Flyover Sitinjau Lauik dan jalan tol juga demikian,” ujarnya. (*)

Baca berita lainnya di Google News




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *