PADANG-Bus-bus Sumbar kerap jadi sasaran pelemparan batu dalam perjalanan ke Jakarta maupun sebaliknya. Sudah tak terhitung, bahkan mungkin sudah bertahun-tahun kejadian itu terus berulang.
Bus yang dilempar dengan batu tak mengenal merek. Tak ada bus yang kebal dari lemparan. Tak jelas siapa pelakunya. Tak jelas apa pula motif yang sebenarnya. Yang jelas, di zaman sekarang, kok masih ada orang yang kerjaannya melempar bus? Nggak ada kerjaan lain yang lebih bermanfaat?
Pelemparan terhadap bus bukan hanya menimbulkan kerugian material, tapi juga bisa membahayakan keselamatan penumpang maupun pengguna jalan lainnya. Anehnya, tiap kali pelemparan batu itu dilaporkan ke pihak berwajib, jarang yang terungkap dan diungkap.
Bukan hal yang aneh ketika ada bus yang dua kali kena lemparan batu dalam satu kali perjalanan. Pengusaha dak kru bus seolah tak tahu lagi ke mana harus mencari dan meminta perlindungan agar persoalan serupa tak terjadi lagi di masa depan.
Para tangan jahil akan menghantam bus-bus secara sembarangan. Pelaku tak paham kalau aksinya bisa berakibat fatal pada sopir dan penumpang.
Export Manager Karoseri Laksana, Werry Yulianto mengatakan, durasi perbaikan kaca bus bagian depan dan bagian samping tidak memakan waktu lama.
Hanya saja saja untuk perbaikan kaca samping lebih lama. “Kalau hanya penggantian kaca hanya butuh waktu beberapa jam saja. Kalau untuk kaca depan kan pakai karet kaca jadi lebih cepat untuk pemasangan. Sementara itu, kalau kaca samping dengan sealent kaca jadi harus tunggu hingga sealant agak kering sekitar 4-6 jam baru bisa dipakai jalan,” kata Werry yang dikutip dari Kompas.com.
Sementara biaya perbaikan kaca depan dan samping bus juga berbeda. Werry menyebutkan, kaca samping bus punya ukuran lebih kecil jadi lebih murah kalau dibandingkan kaca depan.
Biasanya hitungannya berapa banyak kaca samping yang pecah dan hendak diganti. “Kisaran harga perbaikan untuk kaca bus bagian kaca depan sekitar Rp4 juta sampai Rp5 juta. Sementara itu, karena kaca samping bervariasi, jadi tergantung ukuran,” kata Werry.
Para tangan jahil harus tahu, kalau aksi Anda mendatangkan kerugian yang tak sedikit bagi pengusaha atau pemilik bus.(*)