Daerah  

Bobby-Surya Menang Pilkada Sumut, Tol Rantau Prapat-Dumai-Pekanbaru Perlu Dituntaskan

Gerbang tol di Kisaran, Sumatera Utara
Gerbang tol di Kisaran, Sumatera Utara

MEDAN-Hasil quick count atau hitung cepat yang dilakukan beberapa lembaga independen terkait hasil Pilgub Sumatera Utara 2024 menunjukkan pasangan Bobby-Surya unggul telak atas pasangan Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala, 62 persen lebih berbanding 37 persen lebih.

Dengan fakta ini, dinilai perlu Bobby dan Surya segera menyiapkan program kerja dan langkah langkah awal yang harus dilakukan di awal-awal kerja mereka memimpin Sumatera Utara ke depan.

Pengamat politik dari USU, Indra Fauzan mengungkapkan, Bobby Nasution tentunya harus memberikan pengaruh dan pengetahuan yang luas kepada jajarannya secara internal nantinya begitu dilantik menjadi Gubernur Sumatera Utara.

Menurutnya, apa yang akan dilakukan Booby ke depan harus bisa diserap dengan baik oleh birokrasi di pemprov. “Tentunya konsolidasi internal perlu dilakukan pada masa transisi kekuasaan ini guna memberikan gambaran perencanaan pembangunan sesuai dengan visi dan misi beliau dan tentunya disesuaikan dengan rencana jangka panjang nasional dan daerah,” kata Indra Fauzan kepada wartawan, Jumat (29/11/2024).

Indra kemudian memaparkan, langkah yang dilakukan Bobby selanjutnya membenahi apa yang menjadi isu isu yang selalu Bobby sebutkan saat kampanye kemarin. Banyak pekerjaan rumah terkait infrastruktur yang tidak terlaksana dengan baik pada periode sebelumnya.

“Yang selalu beliau sampaikan terkait jalan provinsi masih banyak belum maksimal. Jadi, saya rasa beliau juga akan berusaha keras untuk mengembangkan infrastruktur di Sumatera Utara, baik jalan, jembatan, terutama didaerah daerah perbatasan atau daerah daerah yang jauh dari Medan seperti, Nias dan daerah daerah lainnya,” katanya.

Baca Juga  Cerdaskan Anak Bangsa, Wakil Wali Kota Solok Puji Peran Guru

Pekerjaan rumah lainnya adalah komunikasi dan koordinasi antara provinsi dengan pemerintah kabupaten/ kota yang selama ini menjadi hambatan dalam pembangunan. Menurutnya, hambatan dalam komunikasi jangan sampai pemerintah provinsi dan kabupaten/kota jalan sendiri. Akibatnya program kerja tidak sinkron dan rapi.

Indra mengatakan, jaringan politik Bobby yang sampai ke nasional ditambah hubungan politik yang baik harus dijaga dan tentunya dengan komunikasi dan koordinasi yang baik dengan pemerintahan pusat. Dengan begitu anggaran pusat dapat turun ke sumut untuk melanjutkan proyek strategi nasional seperti melanjutkan pembangunan Tol Kisaran- Rantau Prapat atau Rantau Prapat-Dumai-Pekanbaru.

Indra juga mengingatkan, Bobby tidak melupakan program yang menyangkut kesejahteraan masyarakat, buruh, nelayan, guru dan lain lainnya. Mengingat, dalam misi Bobby akan mengembangkan ekonomi hijau dan ekonomi biru.

“Hal ini tentunya menjadi tantangan beliau untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan menjadi green leadership yang sukses. Tantangan yang paling kuat tentunya di internal birokrasi, beliau harus mampu meyakinkan rakyat Sumatra Utara bahwa pemerintahnya bersih dari korupsi yang selama ini bercokol di birokrasi Sumut. Nepotisme terkait kue pembangunan dan juga kolusi terkait proyek proyek infrastruktur jangan sampai muncul anggapan bahwa pemerintah Bobby Nasution sama saja dengan pemerintahan sebelum sebelumnya,” tegasnya..

“Begitu juga meritokrasi yang dijanjikan harus dilaksanakan dengan transparan dan akuntabel serta menjaga wibawa kekuasaan beliau nantinya,” pungkasnya

Akademisi dari UIN Sumut, Dr. Fakhrur Rozi menambahkan, Bobby Nasution tetap bekerja on the track sesuai dengan tugas pokok dan fungsi gubernur sebagai perpanjang tangan pemerintah pusat di daerah.

Baca Juga  Bobol Gawang Wali Kota Medan, Rendi Sitanggang Dapat Hadiah Sepeda, Warga Samosir pun Bersorak

“Pengalaman di Medan akan memudahkan Bobby mengelola Pemprov Sumut. Harus disadari kepentingan dan kebutuhan warga Sumut lebih kompleks dibandingkan kepentingan dan kebutuhan warga Medan,” ujarnya.

Kondisi geografis dan demografis masyarakat Sumut menjadi tantangan untuk menyelaraskannya dengan program kerja Bobby – Surya 2025-2030.

“Dalam konteks ini, komunikasi yang harmoni dengan semua elemen pembangunan cukup menentukan. Saya percaya Bobby dan Surya, yang dapat disebut representasi pantai barat dan pantai timur Sumatera Utara, mampu mengelola komunikasi yang berkualitas,” tukas Dosen Ilmu Komunikasi ini.

Selain langkah konkret mewujudkan visi misi pemerintahan yang disampaikan saat kampanye, adalah memastikan program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan pemerintah pusat berjalan maksimal.

“Salah satunya mungkin dengan menyiapkan sharing (berbagi) anggaran dari APBD dan melibatkan industri yang ada di Sumut mendukung program tersebut,” pungkasnya. (ML.hrp)

Baca berita lainnya di Google News




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *