Berita  

Jelang Pilkada Lingga, Awe-Ishak Diklaim Kian Unggul, Dukungan Terus Mengalir

Alias Wello
Alias Wello

LINGGA-Menjelang penetapan calon dan penentuan nomor urut, pasangan Alias Wello – Muhammad Ishak diklaim kian unggul dan sejumlah hal. Pasangan itu diklaim kian menunjukkan keunggulan di basis pemilih, terutama di kalangan budayawan dan pengusaha.

Hal tersebut diungkapkan tim ciber relawan dan ormas Alias Wello-Muhammad Ishak yang dalam beberapa hari terakhir terus melakukan pemetaan melalui lapangan dan media sosial, menggunakan teknologi social media monitoring system serta turun langsung ke lapangan.

“Tim kami menggunakan beberapa metode, termasuk monitoring dengan teknologi digital yang terpercaya dan berpengalaman serta peninjauan langsung ke lapangan dengan menyebarkan beberapa pertanyaan rahasia kepada masyarakat,” ujar Qory Al Khairi, salah satu analis data tim relawan Alias Wello-Muhammad Ishak, Rabu (18/9/2024).

Keunggulan pasangan Alias Wello dan Muhammad Ishak dalam pemilihan ini antara lain karena pengalaman mereka di bidang birokrasi, politik dan ekonomi.

“Kondisi ekonomi Lingga yang semakin terpuruk menjadi salah satu alasan masyarakat menginginkan perubahan. Ditambah dengan stigma negatif yang diciptakan pemerintah saat ini, membuat beberapa honorer dan ASN merasa tidak nyaman dalam bekerja,” tambah Qory.

Menurut Qory, tim relawan telah melakukan pertemuan langsung secara rahasia dalam beberapa minggu terakhir untuk menyusun strategi.

“Kami memberikan apresiasi dan semangat kepada seluruh tim, baik di media center, media sosial, maupun di lapangan, yang terus bekerja tanpa lelah,” kata dia.

Secara logistik, meskipun pasangan Alias Wello – Muhammad Ishak menghadapi isu negatif terkait politik dinasti, hal tersebut tidak terbukti, sebagaimana ditunjukkan oleh majunya Neko Wesha Pawelloy di Kabupaten Kepulauan Anambas.

Upaya-upaya untuk memborong dukungan partai politik dan mencegah keikutsertaan Alias Wello-Muhammad Ishak terbukti tidak berhasil, ditambah lagi dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengubah jumlah syarat dukungan.

“Upaya untuk menjegal dukungan partai gagal. Meskipun secara resmi kami hanya didukung oleh Partai Perindo dan Partai PDI Perjuangan, tapi kami juga mendapatkan dukungan dari partai-partai non-parlemen seperti PAN, PPP, Partai Buruh dan Partai Bulan Bintang,” ujar Qory. (*)



Kunjungi Kami di Google News:

google news
Exit mobile version