Berita  

Sering Dihelat Masyarakat Minangkabau, Apa Itu Makan Bajamba?

Makan bajamba bersama rombongan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek pada Galanggang Arang #8 di Kota Padang Panjang, Rabu (7/8/2024). (kominfo)
Makan bajamba bersama rombongan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek pada Galanggang Arang #8 di Kota Padang Panjang, Rabu (7/8/2024). (kominfo)

PADANG PANJANG-Makan bajamba merupakan tradisi di Minangkabau yang selalu dilaksanakan pada setiap kegiatan adat. Kegiatan itu adat itu antara lain, batagak pangulu, pesta perkawinan dan lainnya.

Makan bajamba itu juga sering dilakukan ketika menyambut tamu istimewa. Lalu, apa itu makan bajamba?

Badan Pertimbangan Adat KAN Lareh Nan Panjang, Amiruddin Datuak Batuah Nan Sati mengatakan, makan bajamba atau makan bersama adalah tradisi khas Minangkabau yang kental dengan nilai-nilai kebersamaan, persaudaraan dan penghormatan.

“Tradisi ini tidak sekadar cara menikmati makanan, tetapi juga merupakan bagian penting dari budaya dan adat Minangkabau,” ungkapnya usai makan bajamba bersama rombongan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek pada Galanggang Arang #8 di Kota Padang Panjang, Rabu (7/8/2024).

Dia menyebutkan, makan bajamba juga melambangkan kebersamaan, persatuan, dan gotong royong sesuai dengan pepatah Minang, duduak samo randah, tagak samo tinggi.

“Semua orang yang hadir tanpa memandang status sosial, makan bersama-sama di atas lantai dengan menggunakan wadah besar yang sama. Tradisi ini mengajarkan pentingnya saling berbagi dan menghargai satu sama lain,” sebutnya yang dikutip dari Kominfo.

Baca Juga  Gunakan Bodi Jetbus 5 Rakitan Adiputro, Fajar Riau Wisata Segera Rilis Dua Bus Baru

Tradisi makan bajamba, lanjutnya, berasal dari kebudayaan Minangkabau sudah ada sejak zaman nenek moyang dan diwariskan turun-temurun. Bajamba ini bentuk kebersamaan dan solidaritas masyarakat Minangkabau.

Menurutnya, tradisi akan bajamba ini perlu dilestarikan, sehingga generasi selanjutnya akan mengetahui budaya di Minangkabau ini.

“Prosesi makan bajamba ini diawali dengan berdoa secara bersama kemudian tamu duduk bersila. Makan dimulai oleh pemimpin atau ketua adat untuk mengambil makanan dan diikuti seluruh tamu yang hadir. Ini menunjukan rasa hormat kepada yang lebih tua,” tutupnya.

Ketua KAN Lareh Nan Panjang, Muhammad Aulia Datuak Sararajo berharap dengan adanya kegiatan Gelanggang Arang #8 di Padang Panjang ini dapat mengingatkan kembali sejarah peradaban perkeretaapian di Kota Padang Panjang yang sangat terkenal pada zamannya.

Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (PPK), Direktorat Jenderal Kebudayaan, Irini Dewiwaanti menyambut baik dan mengucapkan terima kasih atas jamuan makan bajamba yang diberikan Pemerintah Kota Padang Panjang dan KAN Lareh Nan Panjang.

Baca Juga  Heboh Koin Jagat, Ada Wali Kota yang Minta Games Itu Di-banned Sementara

“Ini merupakan suatu kehormatan bagi kami dapat dijamu dengan tradisi makan bajamba di Padang Panjang. Kami sangat terkesan. Semoga tradisi ini dapat dilestarikan,” ucapnya usai mengikuti makan bajamba di aula KAN Lareh Nan Panjang. (*)

Baca berita lainnya di Google News




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *