Berita  

Lintasan Sumbar-Riau Sering Longsor, Tol Padang-Pekanbaru Harus Terwujud, di Pundak Prabowo Tertumpang Harapan

Gerbang Tol XIII Koto Kampar. (dok hutama karya)
Gerbang Tol XIII Koto Kampar. (dok hutama karya)

PADANG-Ruas jalan nasional yang menghubungkan Sumbar-Riau sering dilanda longsor. Kalau sudah longsor, hubungan darat kedua provinsi terputus. Kalau pun tak terputus, harus menempuh jalur lain yang jaraknya lebih jauh.

Longsor terbaru terjadi longsor, Selasa (20/8/2024). Bencana longsor tepatnya terjadi di KM 106, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar. Sejumlah petugas terkait telah didatangkan ke lokasi kejadian.

Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Riau Yohanis Tulak Todingrara mengatakan, lokasi yang terjadi longsor tersebut memang sudah masuk dalam penangangan pihaknya pada tahun ini.

Beranjak dari seringnya terjadi longsor di jalan nasional, tol yang menghubungkan Padang dan Pekanbaru harus terwujud. Agar persoalan serupa tak terjadi di masa depan, tol Padang-Pekanbaru memang harus dituntaskan. Tak bisa ditawar-tawar lagi. Harus disegerakan.

Tol dari Sicincin ke Pekanbaru akan melintasi kabupaten dan kota di Sumatera Barat. Daerah yang akan dilintasi itu adalah Padang Pariaman, Padang Panjang, Tanah Datar, Agam, Payakumbuh dan Limapuluh Kota.

Baca Juga  Bus Kota, Angkutan Anak Sekolah yang Pernah Jaya di Padang, Entah di Mana Sekarang

Kelanjutan pembangunan Tol Padang-Pekanbaru kini tertumpang di pundak Prabowo yang akan dilantik jadi presiden Oktober mendatang. Prabowo janji bangun tol di masa kepemimpinannya.

Presiden terpilih Prabowo Subianto akan membangun 2.300 kilometer jalan tol di masa kepemimpinannya. Pemerintahan mendatang akan melanjukan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah membuat rencana induk pembangunan tol untuk periode pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra Atmawidjaja mengungkap, panjang jalan tersebut mencapai 2.300 kikometer dalam lima tahun mendatang. Jumlah itu mendekati total panjang 2.700 kilometer jalan tol yang dibangun dalam 10 tahun era pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Endra mengatakan, berdasarkan kalkulasi pihaknya, satu kilometer jalan tol membutuhkan anggaran sekitar Rp200 miliar. Oleh sebab itu dalam masterplan Kementerian PUPR, total dana yang diperlukan mencapai sekitar Rp460 triliun.

Baca Juga  Hutama Karya Sampaikan Update Terkini Tol Padang-Sicincin, Ternyata Masalahnya Itu Lagi dan Itu Lagi, Ampun Kami Mamak

“Kalau 2.300 kilometer kira-kira itu asumsinya satu kilometer itu Rp200 miliar, jadi Rp460 triliun untuk 2.300 kilometer itu,” tuturnya.

Tol yang dilanjutkan adalah Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS), Jalan Tol Trans-Jawa dan tol di Ibu Kota Nusantara (IKN). (*)

Baca berita lainnya di Google News




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *