PADANG-Lama tak ada kabar, kini ada berita gembira tentang pembangunan flyover Sitinjau Lauik. Flyover itu diusulkan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat ke pemerintah pusat.
Flyover perlu dibangun guna menghindari kecelakaan. Sebab, jalur Sitinjau Lauik benar-benar ekstrim dan telah banyak kecelakaan di sana. Isu pembangunan flyover itu kadang muncul, kemudian hilang lagi. Sempat disebut-sebut akan groundbreaking pada 19 Desember 2023, namun tak ada buktinya.
Kini, ada informasi terbaru. Kabar terbaru dijamin membuat pengguna jalan akan bahagia. Bila benar-benar terwujud, Sitinjau akan bisa dilalui dengan lebih mudah.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Rachman Arief Dienaputra ketika dikunjungi anggota DPR, Andre Rosiade dan Gubernur Mahyeldi, Selasa (6/8/2024) menyebutkan, pada 13 September 2024, pemenang lelang proyek itu akan diumumkan. Setelah itu, direncanakan peletakan batu pertama akan dilakukan pada November nanti oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto.
“Terkait Sitinjau Lauik, kita kordinasikan dan komunikasikan dengan Dirjen Pembiayaan Infrastruktur, penetapan lelangnya pada 13 September 2024. Mudah-mudahan lancar tidak ada masalah. Terkait dengan rencana peletakan batu pertama oleh presiden nanti kita lihat jadwal. Kita cocokkan dan sesuaikan, mudah-mudahan bisa November,” terang Rachman.
Rachman juga menyampaikan pesan kepada Gubernur Mahyeldi dan Andre Rosiade, agar mendukung proses pembebasan lahan bagi flyover itu karena biasanya setelah penandatanganan kontrak, ada hal yang menjadi tugas bersama, berupa pembebasan lahan.
Gubernur Mahyeldi Ansharullah dan anggota DPR, Andre Rosiade sambangi Kementerian PUPR guna memperjuangkan percepatan pembangunan sejumlah proyek infrastruktur strategis di Sumbar. Kedatangan rombongan diterima Direktur Jenderal (Dirjend) Bina Marga Kementerian PUPR, Rachman Arief Dienaputra berserta sejumlah direktur dan jajaran.
Mahyeldi menyebut, kedatangannya dengan Andre Rosiade merupakan bentuk kolaborasi dan sinergitas lintas tokoh di Sumbar dalam mengupayakan percepatan pembangunan daerah. Mahyeldi juga menyertakan sejumlah kepala OPD di lingkup pemprov dalam pertemuan tersebut.
“Alhamdulillah, semua usulan kita, mendapat respon positif dan dukungan dari Pak Dirjend,” terang Mahyeldi di Jakarta, Selasa (6/8/2024).
Mahyeldi merinci, sejumlah proyek infrastruktur strategis yang sempat dibahas dalam pertemuan dengan Dirjend Bina Marga itu antara lain, rencana pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik, kelanjutan pembangunan tol, jalan dan jembatan akses menuju Teluk Tapang dan juga pembangunan jalan dan jembatan di Air Dingin Kabupaten Solok yang rusak akibat aktivitas penambangan. (*)