Berita  

Kalah Lagi, Kalah Lagi, Tetangga Berpacu Bangun Junction, Tol di Sumbar Belum Juga Kelar-kelar

Ruas tol di Sumatera Utara yang dibangun Hutama Karya. (dokumentasi hutama karya)
Ruas tol di Sumatera Utara yang dibangun Hutama Karya. (dokumentasi hutama karya)

PADANG-Provinsi tetangga Sumatera Barat tengah berpacu membangun penghubung dua ruas tol. Penghubung itu dinamakan junction.

Dengan pembangunan junction, pengguna tak perlu keluar tol dan masuk tol lagi. Daerah yang sedang bangun junction tol adalah Pekanbaru dan Sumatera Selatan.

Sumatera Barat merupakan daerah yang lebih dulu meneruka membangun tol, apa yang mau dibikin junction. Sebab, tol Padang-Sicincin saja belum kelar-kelar.

Kalau pun ruas Padang-Sicincin rampung, kelanjutan tol berikut juga masih tanda tanya. Sejauh ini, belum juga ada penentuan lokasi (penlok) tol Sicincin-Bukittinggi. Kalau sudah rampung tol Padang-Sicincin, ada pula tol Sicincin-Bukittinggi, baru bisa dibangun junction.

Kesimpulannya, hingga kini Sumbar kalah lagi dan kalah lagi dalam pembangunan infrastruktur.

Sumatera Selatan makin banyak memperoleh proyek jumbo dari pemerintah pusat. Provinsi itu banyak memperoleh tol, kini ada pula proyek jumbo. Namanya, Junction Palembang.

PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) tengah menggarap proyek pembangunan simpang susun (junction) Palembang. Memiliki total panjang 8,3 kilometer, junction ini nantinya akan mengintegrasikan Tol Kayuagung-Palembang-Betung dan Palembang-Indralaya- Prabumulih.

Pembangunan Junction Palembang sampai dengan pertengahan 2024 cukup progresif. “HKI membangun delapan ramp di Junction Palembang, dimana lima ramp ditargetkan rampung di akhir 2024, sedangkan tiga ramp lainnya akan diselesaikan pada tahun 2025,” ujar Direktur Operasi III HKI, Aditya Novendra Jaya yang dikutip dari laman resmi perusahaan itu.

Pembangunan Junction Palembang ini nantinya memudahkan akses masyarakat dari arah Lampung menuju Prabumulih dan sebaliknya, serta Prabumulih menuju Betung dan sebaliknya tanpa harus keluar atau exit melalui gerbang tol.

“Sebelumnya, masyarakat yang melewati tol Kayuagung-Palembang-Betung dan akan menuju ruas Palembang-Indralaya-Prabumulih dan sebaliknya harus melalui exit tol dan jalan nasional. Nantinya jika sudah beroperasi, Junction Palembang akan menghubungkan langsung kedua tol tersebut sehingga dapat memangkas waktu perjalanan,” tutur Aditya.

Dari sisi teknis, Junction Palembang terdiri atas delapan ramp, direncanakan memiliki lebar lajur sepanjang empat meter dengan konstruksi elevated structure, dan memiliki kecepatan rencana 40-60 kilometer/jam.

Agar pembangunan Junction Palembang tidak mengganggu operasional tol aktif di sekitarnya, maka HKI melaksanakan erection PCI girder dengan menggunakan launcher. Penyesuaian proses erection girder dilakukan dengan melakukan rekayasa dan manajemen traffic lalu lintas yang aman melalui koordinasi penuh dengan operator tol dan stakeholder terkait yang berkaitan dengan manajemen lalu lintas. (*)



Kunjungi Kami di Google News:

google news
Exit mobile version