Berita  

Tol Sicincin-Bukittinggi Gak Disebut-sebut Lagi, Pejabat Sumbar Terkesan Diam Saja, Tanya Kek ke Pusat, Jadi Atau Tidak?

Pembangunan tol di ruas Tol Padang-Sicincin. (YouTube Minang Yes)
Pembangunan tol di ruas Tol Padang-Sicincin. (YouTube Minang Yes)

PADANG-Pejabat Sumbar terkesan diam saja terhadap proyek kelanjutan pembangunan tol di Sumbar. Sepertinya, pemerintah gak akan melanjutkan pembangunan tol Sicincin-Bukittinggi. Sebab, ada indikasi pemerintah tak lagi menjadikan hal itu sebagai prioritas.

Kelanjutan pembangunan tol di Sumbar berupa ruas Sicincin-Bukittinggi lagi-lagi tak disebut-sebut. Padahal, Hutama Karya kembali adakan rapat dengar pendapat dengan DPR di Jakarta, Senin (8/7/2024). Dalam rapat itu hanya digambarkan tentang penyelesaian dan informasi terkini tentang tol Padang-Sicincin.

Pertanda apa ini? Apakah rencana pembangunan Tol Sicincin-Bukittinggi sudah digulung tali mik-nya. Pemerintah memang tak akan mau menyampaikan rencana itu disetop. Cuma saja, kalau tak ada dibahas lagi, serta belum juga ada penetapan lokasi, rakyat harap maklum saja. Pemerintah tak ingin melukai hati orang Sumbar, maka tak ada kata talak tiga dalam rencana pembangunan tol yang merupakan bagian dari ruas Padang-Pekanbaru.

Anehnya, tak ada pejabat Sumbar yang mempertanyakan hal itu. Pemerintah daerah juga diam saja Ketika pemerintah pusat sejauh ini belum menentukan lokasi tol Sicincin-Bukittinggi. Ada indikasi, Sumbar kayaknya memang gak butuh tol.

Pembangunan tol di Sumbar bagaikan motor habis bensin. Terpaksa didorong menjelang dapat minyak. Motor berjalan juga, tapi pelan sekali. Apalagi kalau yang mendorong belum makan pagi, kurang tenaga untuk mendorong motor. Prinsipnya sederhana saja, urang tibo, awak sampai. Gak pengen punya jiwa balap.

Guna mempercepat pembangunan tol di Riau dan Jambi, PT Hutama Karya mengajukan penyertaan modal negara (PMN) Rp13,86 triliun untuk 2025. Belasan triliun dana tersebut bakal digunakan buat permodalan perseroan dalam melanjutkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto, mengatakan PMN Rp 13,86 triliun bakal digunakan untuk tiga proyek. Ketiganya adalah pembangunan ruas Tol Jambi-Rengat Rp7,6 triliun, Tol Rengat-Junction Pekanbaru Rp5,8 triliun, serta perencanaan teknis Tol Trans Sumatera Tahap III Rp400 miliar.

“Manfaat PMT adalah pertama, untuk meningkatkan konektivitas pulau Sumatera sehingga bisa menurunkan waktu tempuh dan biaya transportasi. Kedua, meningkatkan potensi penerimaan fiskal sebagai dampak terbangunnya Jalan Tol Trans Sumatera. Ketiga, mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja di sepanjang koridor Jalan Tol Trans Sumatera,” ucap Budi di Jakarta, Senin (8/7/2024).

Dia menjelaskan, dalam kurun 2015-2024, pihaknya sudah menerima PMN Rp131,1 triliun yang semuanya digunakan untuk JTTS. Tercatat sejak Juni 2024, sebanyak Rp92,4 triliun PMN telah terserap. Kemudian, 800 kilometer JTTS telah beroperasi saat ini.

Meskipun demikian, Budi mengatakan pihaknya perlu Rp105,5 triliun untuk membangun membangun Tol Jambi-Rengat dan Tol Rengat-Pekanbaru seksi Rengat-Junction Pekanbaru secara keseluruhan dengan panjang 375 kilometer. (*)



Kunjungi Kami di Google News:

google news
Exit mobile version