JAKARTA-Sepanjang Jumat (12/7/2024), bus Sumbar baralek gadang di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta.
Dikutip dari YouTube AIKR Arif Ichwan, tercatat 34 armada diberangkat dari terminal itu. Terminal bus itu benar-benar pecah oleh bus urang awak, maupun Sumbar yang hendak kembali ke kampung halaman.
Ramainya penumpang itu lantaran musim sekolah akan berakhir. Mulai 15 Juli mendatang, anak sekolah kembali sekolah. Masa tahun ajaran baru segera dimulai. Selama musim liburan, banyak memang warga Sumbar yang menghabiskan libur di Jakarta.
Keberangkatan menuju Sumbar kali ini, hampir mirip dengan musim mudik Lebaran. Bus-bus Sumbar panen raya. Selain musim liburan, ada juga faktor lain yang menjadi penentu bus selalu panen penumpang.
Bus-bus Sumbar belakangan juga ramai menambah armada. Meski armada bertambah, namun penumpang bus justru tak pernah berkurang. Satu hal yang menjadi pertanyaan, penumpang bus Sumbar tak pernah sepi. Penumpang bus Sumbar seolah tak ada habisnya.
Okupansi bus mengalami fluktuasi itu biasa. Ada saat padat penumpang, ada kalanya penumpang sepi. Bus yang akan menambah armada adalah Gumarang Jaya, ANS, Palala, Miyor dan Al Hijrah.
Bus yang menyediakan kelas rebahan itu dinamai dream coach, suite family, suite combi dan nama lainnya. Bukan cuma itu, juga banyak kelas legrest dan eksekutif.
Ketika bus bersaing memberikan fasilitas, penumpang justru diuntungkan. Banyak pilihan untuk rute Sumbar-Jakarta.
Jakarta dan sekitarnya merupakan daerah rantau orang Minang. Jutaan urang awak ada di sana. Tiap bulan, atau bahkan tiap pekan, ada saja dunsanak yang baralek di rantau.
Hal semacam itulah yang mendorong tingginya mobilitas masyarakat Sumbar. Kalau baralek di rantau, keluarga di kampung halaman pasti diundang dan wajib datang. Kalau tak ada uang untuk beli tiket, akan dibelikan tiket.
Ada ikatan yang kuat antara perantau dengan keluarga di kampung halaman itulah yang membuat hubungan rantau dan kampung halaman selalu terjalin. Makanya, jangan heran kalau penumpang bus tak pernah sepi. (*)