Berita  

Kereta Api Pernah Meliuk-liuk di Guguk Sarai, Mantan Masinis Jadi Saksi

Kereta api yang beroperasi di Sumbar
Kereta api yang beroperasi di Sumbar

PADANG-Kereta api pernah meliuk-liuk di Guguk Sarai, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Kabupaten Solok. Rel kereta api itu berdampingan dengan jalan lintas Sumatera yang kini menjadi rute bagi bus-bus Jakarta-Sumbar.

Masih segar dalam ingatan Da Ir, mantan masinis kereta api yang dulunya membawa batu bara dari Sawahlunto ke Teluk Bayur, Padang. Dari Sawahlunto, kereta menyusuri Kabupaten Solok, Kota Solok, Singkarak, Padang Panjang, Kayu Tanam dan Padang.

“Di jalur ini saya dulu pernah bawa kereta,” kata Da Ir yang dikutip dari YouTube Bang Ajay Channel. Da Ir menyebut jalur itu ketika sedang mengendarai bus Miyor dari Solok menuju Jakarta.

Kesaksian mantan masinis itu merupakan bukti kalua kereta api pernah Berjaya di Sumbar pada 1980-an dan 1990-an. Namun, kejayaan itu memudar seiring dengan makin berkurangnya produksi batu bara PT Bukit Asam di Sawahlunto.

Ya, driver bus Miyor dengan julukan Johnnie Walker pernah jadi masinis. Dia pernah jadi karyawan BUMN. Dia pernah membawa kereta api pengangkut batu bara di Sumatera Barat dan Sumatera Selatan.

Baca Juga  Izin Keluar, Armada Baru Miyor Langsung Mengaspal di Lintasan Jakarta-Sumbar, Bus Baru Segera Meluncur dari Karoseri

Kini, dia menjadi sopir bus Miyor dengan rute Jakarta-Sumbar dan sebaliknya. Dia akrab dengan Da Ir. Sebelum berlabuh di Miyor, dia menjadi pemgemudi bus ANS. Dia jadi masinis pada era 1990-an.

Dikutip dari YouTube Bang Ajay Channel, Da Ir bercerita tentang pengalaman dia menjadi masinis kereta api. Dia pernah bawa batu bara dari Sawahlunto ke Padang. Kereta api melewati Solok, lanjut ke Singkarak, Padang Panjang, Kayu Tanam hingga ke Padang.

Batu bara dulunya merupakan barang ekspor dari Sumatera Barat. Batu bara dibawa dari Sawahlunto ke Teluk Bayur, selanjutnya dikapalkan ke negara tujuan. Da Ir menyebutkan, dia pernah pula melintasi jalur Kayu Tanam–Padang dan sejumlah rute lainnya dalam wilayah kerja PJKA Sumbar.

Sejak batu bara tak lagi jadi komoditi andalan di Sumbar, operasional kereta api juga dikurangi. Dengan demikian, para masinis di Sumbar dialihtugaskan ke provinsi lain.

Baca Juga  Ibu-ibu PKK Jambore di Swiss-nya Sumatera Barat, Tuan Rumah Kembali Incar Juara Umum

Dia menyebut, pernah membawa batu bara dengan kereta api di Muara Enim, Sumatera Selatan hingga Lampung.

Kemudian, ia memilih pensiun dini setelah perusahaan kereta api mengurangi operasional di Sumatera Barat seiring tidak adanya lagi batu bara milik PT Bukit Asam yang diangkut dari Sawahlunto ke Padang. (*)

Baca berita lainnya di Google News




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *