PADANG-Tol Padang-Sicincin terus dikebut pekerjaannya. Progresnya makin menunjukkan kemajuan. Semua pihak harus optimis dan semangat. Yakinlah, tol itu akan rampung jelang akhir tahun. Pokoknya, wow!
Pemerintah pusat tentu tak ingin main-main. Tol Padang-Sicincin akan dituntaskan. Pemerintah pusat tak ingin meninggalkan bengkalai. Kalau nanti pembangunan telah rampung, maka Padang Pariaman akan tercatat sebagai satu-satunya kabupaten di Sumatera Barat yang memiliki tol. Sumatera Barat mempunyai 19 kabupaten/kota.
Kemajuan pembangunan tol Padang-Sicincin terlihat dari jembatan mulai tersambung, pengecoran yang terus berlanjut hingga tol yang sudah siap makin rapi. Penananam pohon untuk penghijauan juga dilakukan.
Pokoknya, nanti kalau melintas di ruas itu, pengguna jalan akan mendapati pemadangan alam yang indah. Pemandangan alam itu tak kalah dengan tol di Jawa yang memiliki panorama berupa gunung dan persawahan.
Tol dari Sicincin ke Pekanbaru akan melintasi kabupaten dan kota di Sumatera Barat. Daerah yang akan dilintasi itu adalah Padang Pariaman, Padang Panjang, Tanah Datar, Agam, Payakumbuh dan Limapuluh Kota.
Lalu, bagaimana dengan Tol Sicincin-Bukittinggi? Sejauh ini, pemerintah pusat belum menetapkan lokasi yang akan dibangun tol untuk ruas Sicincin-Bukittinggi.
Bisa jadi pemerintah pusat tengah memperhitungkan dengan matang segala kemungkinan yang akan terjadi mengingat rumitnya persoalan lahan di Sumbar. Kalau dibangun tol dari Sicincin ke Bukittinggi, dipastikan akan banyak rumah masyarakat yang dilalui, sehingga mau tak mau akan ada penggusuran. Pemerintah tak ingin banyak polemik dalam kelanjutan pembangunan tol.
Sejumlah sumber menyebut, pemerintah pusat kini fokus saja menyelesaikan tol Padang-Sicincin. Ruas itu sudah kepalang tanggung. Sebab, sudah banyak investasi pemerintah, mau tak mau harus diselesaikan. “Belum ada pembahasan di pusat soal kelanjutan tol di Sumbar,” kata sebuah sumber.
Dia menambahkan, pemerintah fokus dulu selesaikan pembangunan Tol Padang-Sicincin. Nah, bagaimana dengan kelanjutan Sicincin-Bukittinggi, biar rabab yang menyampaikan. (*)