TANAH DATAR-Kalau pengguna jalan berbaik-baik saja, alias tak ngotot harus lewat Lembah Anai, maka pekerjaan akan lancar. Jika pekerjaan lancar, ruas Utama Padang-Bukittinggi itu bisa dilewati mulai 21 Juli mendatang. Kuncinya, jangan ganggu proses perbaikan yang dilakukan Hutama Karya.
Gubernur Mahyeldi Ansharullah meminta masyarakat tetap bersabar menunggu rampungnya pembangunan ulang (rekonstruksi) permanen jalan nasional Lembah Anai.
Hingga saat ini, Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) dan HKI terus bekerja 24 jam agar ruas jalan yang putus akibat banjir bandang tersebut bisa dilalui secara bertahap mulai Juli ini.
Gubernur Mahyeldi tinjau proses dan perkembangan rekonstruksi permanen jalan nasional Lembah Anai, Selasa (9/7/2024).
Gubernur memastikan, Pemprov Sumbar juga terus berupaya membantu percepatan rekonstruksi jalan nasional tersebut, baik dalam bentuk peralatan, kendaraan alat berat, dan lain sebagainya. Gubernur Sumbar memang top dan mantap.
“Petugas dari Balai Jalan dan PT HKI bekerja 24 jam mempercepat rekonstruksi jalan nasional ini. Kita ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya. Kita harap masyarakat tetap bersabar menunggu proses pembangunannya selesai,” ujar Mahyeldi yang dikutip dari keterangan pers Biro Adpim Setdaprov.
Berdasarkan informasi dari BPJN Sumbar, kata gubernur, dari 16 titik kerusakan jalan yang direkonstruksi secara permanen, terdapat tiga titik pengerjaan yang cukup berat dan membutuhkan tenaga ekstra. Pemprov memastikan kesiapan untuk membantu percepatan proses rekonstruksi pada titik-titik tersebut.
“Ada tiga titik yang pengerjaannya cukup berat. Pemprov akan segera rapat untuk menurunkan peralatan dan kendaraan alat berat, yang bisa digunakan untuk membantu percepatan pengerjaan tersebut,” kata gubernur didampingi Kepala Dinas BMCKTR Sumbar, Era Sukma Munaf.
Dikatakan gubernur, jalan nasional Lembah Anai yang putus sepanjang lebih kurang enam kilometer itu sangat penting bagi masyarakat. Sebab, ruas jalan itu selama ini menjadi jalur utama perlintasan orang dan barang.
Jalur utama Padang-Bukittinggi ini terputus sejak Sabtu 11 Mei 2024 akibat golodo Marapi. (*)