PADANG-Anggaran makan siang kini jadi pembicaraan. Saling bantah pun terjadi, tapi tak bisa menyebutkan angka sebenarnya. Yang terlanjur diterima masyarakat, anggaran makan siang Rp7.500 per anak.
Makan siang gratis yang dijanjikan pasangan Prabowo-Gibran ketika kampanye pilpres lalu, kini menimbulkan pro dan kontra.
Awalnya, disebut akan dianggarkan Rp15 ribu per anak sekolah setiap hari. Kabar terbaru, malah diturunkan jadi Rp7.500. Lalu, wakil presiden terpilih, Gibran membantah kalau alokasi dana diturunkan.
“Belum pasti, kata siapa,” ujarnya, Kamis (18/7/2024).
Santer diberitakan, upaya Prabowo dan tim ekonominya menekan anggaran makan bergizi gratis itu mulanya disampaikan ekonom Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan. Heriyanto mengklaim diajak berdiskusi dengan tim Prabowo mengenai makan bergizi gratis dan diizinkan membagikan hasil diskusinya itu ke publik.
“Mungkin 2-3 minggu lalu ada press conference di mana Bu Sri Mulyani dan Mas Tommy (Thomas Djiwandono) juga mengatakan tentang program makan siang itu biaya berapa. Yang mau saya sharing itu, angka itu memang dibahas dengan Pak Prabowo yang dikomunikasikan ke saya,” ujar Heriyanto yang dikutip dari detikcom, Rabu (17/7/2024).
Terserahlah mana angka yang benar. Yang pasti, kalau dengan anggaran Rp7.500, kalau di Padang gak dapat sebungkus nasi. Nasi sebungkus sekarang adalah Rp10 ribu.
Kalau mau dikurangi jadi Rp7.500, tentu saja bisa diakali. Caranya, potong lauk dengan ukuran lebih kecil dan nasi dikurangi. Kalau itu dilakukan, maka tujuan makan siang gratis tak tercapai. Bisa lapar anak di sekolah karena kurang makan.
Kalau tetap anggarannya cuma Rp7.500, kalau untuk lontong sayur tanpa telur cukuplah itu. Ya, kan Pak! (*)
