Berita  

Persaingan Memang Keras, Miliki Banyak Pelanggan Setia, Bus Lawas Tetap Bertahan di Tengah Lintasan

Salah satu armada PO Yanti Group
Salah satu armada PO Yanti Group

PADANG-Hingga kini, sejumlah bus lawas masih beroperasi di Sumatera Barat, Riau dan Sumatera Utara. Bus lawas itu, antara lain Yanti Group dan Sampagul.

Bus itu tak muda lagi. Namun, pantang menyerah. Meski bus lawas, bus-bus tersebut memiliki pelanggan setia. Pelanggan itu tetap gunakan armada yang sudah jadi langganan.

Masyarakat Sumatera Barat pasti akrab dengan bus Yanti Group. Bus itu merupakan pemain senior di jalur Sumbar-Riau.
Tak banyak lagi perusahaan otobus yang melayani rute Padang-Pekanbaru maupun sebaliknya. Banyak perusahaan yang telah menepi di lintasan tersebut. Masyarakat lebih suka menggunakan armada travel.

Bus yang masih konsisten bertahan di jalur tersebut adalah PO Yanti Group. Bus berkelir biru itu melayani Dumai-Pekanbaru-Bukittinggi-Solok. Kemudian armada juga melayani Dumai-Pekanbaru-Bukittinggi-Padang. Bus itu pemain senior di lintasan Sumbar-Riau.

Bus ini memiliki pelanggan tetap yang tak mau berpaling ke lain hati. Pelanggan tetap konsisten menggunakan jasa bus yang menjadi jembatan Sumatera Barat dan Riau tersebut.

Bus Yanti Group berpusat di kawasan by pass Padang, wilayah Kecamatan Kuranji. Pool bus tersebut tak jauh dari simpang kampus Unand.

Bus Yanti Group akan menanti penumpang di Terminal Bareh Solok jelang keberangkatan ke Riau.

Baca Juga  Mudik dari Bengkulu ke Sumbar, Bus Apa yang Bisa Ditumpangi?

Di Padang, bus Yanti Group pool-nya di kawasan by pass, satu loket dengan PO Sembodo.

PO Yanti Group selain ke Pekanbaru dan Dumai, bus itu juga melayani penumpang ke Pasir Pengaraian atau Kabupaten Rokan Hulu.

Kisah yang sama dialami perusahaan otobus Sampagul menjadi penghubung antara Riau, Sumatera Utara dan Sumbar. Bila bus lain tembak langsung dari Pekanbaru ke Medan, maka Sampagul ke Sumatera Barat dulu. Bus itu menolah menyerah digilas zaman. Sampagul tetap gunakan bus lawas.

Bus Sampagul menjadi jembatan antara masyarakat Tapanuli Selatan yang merantau ke Riau maupun Sumatera Barat. Bus berangkat dari Pekanbaru ke Bangkinang, Bukittinggi dan Tapanuli Selatan.

Ada kalanya bus Sampagul tak berangkat dari Pekanbaru. Bus itu kalau penumpang terlalu sedikit, memilih tak berangkat. Tentunya, semua dikalkulasi, sebab perjalanan membutuhkan biaya BBM.

Dikutip dari YouTube IMT Channel, bus banyak pelanggan tetap dari Pekanbaru. Bus akan menyusuri malam hingga Bukittinggi dan paginya lanjut lagi ke Sumatera Utara.

Sampagul merupakan perusahaan otobus yang legendaris di lintasan Sumatera Utara-Sumatera Barat. Bus ini berasal dari Tapanuli Selatan yang belakangan masih sering terlihat di lintasan, terutama Kotanopan-Bukittinggi.

Beberapa Waktu terakhir, bus yang berkelir kuning itu masih aktif melayani penumpang dan paket. Bus itu titik akhirnya adala Bukittinggi. Sebab, kota itu merupakan pusat grosir pakaian.

Baca Juga  Bus Yanti Group, Jembatani Sumbar-Riau dengan Bus Lawas, Punya Pelanggan Tetap yang Tak Mau Berpaling ke Lain Hati

Sampagul menjadi andalan untuk mengirim paket ke Sumatera Utara.

Bus Sampagul telah ada sejak era 1970-an. Para era 1980-an, bus ini tiap sebentar melintas di Lubuk Sikaping. Bus itu memang lintas tengah, yang rutenya bukan saja Sumatera Barat, tapi sampai ke Jawa.

Bahkan, di era 1980 hingga 1990-an, Sampagul melayani trayek Medan-Jakarta hingga Yogyakarta.

Sampagul diambil dari semboyan siala sampagul, yang juga menjadi semacam moto yang menggambarkan semangat dan jiwa gotong-royong di masyarakat di wilayah Tapanuli Selatan. (*)

Baca berita lainnya di Google News




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *