Berita  

Pembangunan Tol di Sumbar Super Rumit, Empat Provinsi Tetangga Malah Melaju Kencang, Seperti Bus Balap di Lintas Sumatera

Pintu tol Bangkinang-Koto Kampar. (hutama karya)
Pintu tol Bangkinang-Koto Kampar. (hutama karya)

JAKARTA-Pembangunan tol di Sumatera Barat terlalu rumit. Hampir lima tahun, ruas tol sepanjang 36 kilometer saja tak kelar-kelar dalam lima tahun. Padahal Sumbar lebih dulu meneruka pembangunan tol itu.

Beda dengan empat provinsi tetangga, pembangunan tolnya malah melaju kencang, seperti bus balap di lintas Sumatera. Pembangunan tol di provinsi itu sat-set dan cepat. Tak banyak debat di sana.

Empat provinsi yang pembangunan tolnya melaju kencang adalah Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Selatan dan Jambi. Palembang-Jambi terhubung tol tahun ini. Begitu juga Aceh dan Sumatera Utara.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim menyampaikan, pembangunan Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 1 ruas Padang Tiji – Seulimum progres saat ini 86.89 persen dan target selesai pada September 2024.

Ruas Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (Kutepat) dengan progres saat ini telah mencapai 100 persen, Seksi 1 (Tebing Tinggi – Indrapura) telah beroperasi sejak 10 November 2023, sedangkan untuk Seksi II (Indrapura – Kuala Tanjung), Seksi 3 (Tebing Tinggi – Serbelawan) dan Seksi 4 (Serbelawan – Pematang Siantar) segmen Serbelawan – Sinaksak ditargetkan beroperasi Oktober 2024.

Baca Juga  Janji Tuntaskan Jalan Tol Trans Sumatera, Prabowo Berencana Bangun Tol 2.300 Kilometer, Dana Jumbo Disiapkan

“Hutama Karya optimis dapat menyelesaikan sejumlah proyek PSN sesuai dengan target yang telah direncanakan guna mewujudkan pemerataan pengembangan infrastruktur di berbagai wilayah,” ujar Adjib yang dikutip dari laman resmi perusahaan itu..

Untuk memastikan proyek-proyek tersebut rampung tepat waktu, Hutama Karya melakukan sejumlah strategi percepatan seperti memastikan kebutuhan sumber daya, material dan alat terpenuhi, mengontrol dan mengevaluasi target secara intens agar perencanaan dapat tercapai sesuai jadwal, melakukan koordinasi yang efektif dan berkala dengan stakeholders yang terlibat agar membantu kelancaran pekerjaan termasuk berkoordinasi terhadap percepatan lahan yang masih berproses dengan didukung penggunaan digital construction.

Baca Juga  Bangga Jadi Orang Padang, Tak Sejengkal pun Tanahnya Terpakai, Tapi Tolnya Tetap Bernama Padang-Pekanbaru

Adjib menjelaskan, kehadiran proyek-proyek ini nantinya akan memberikan sejumlah manfaat diantaranya meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas antar wilayah, mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta menyediakan air baku dan irigasi untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. (*)

Baca berita lainnya di Google News




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *