PADANG–Jalur utama Padang-Bukittinggi via Lembah Anai masih dalam perbaikan setelah dihantam galodo Mei lalu. Perbaikan terus dikebut dan alat berat beserta pekerja dikerahkan siang dan malam.
Warga yang hendak Bukittinggi mau tak mau harus lewat jalur alternatif. Jalur itu via Malalak. Ada kisah horor yang dialami warga Ketika melintasi rute itu. Padang-Bukittinggi yang biasanya memakan waktu 2-3 jam, lewat Malalak mencapai 10 jam.
Kisah horor itu terjadi Sabtu pekan lalu. Diperkirakan ribuan kendaraan terjebak macet berjam-jam di ruas itu.
“Perjalanan yang sungguh melelahkan,” ujar salah seorang warga Padang Fatih Saadi dan Hanifa Azwa saat pulang kampung ke Bukittinggi, Minggu (16/6/2024)
Dampak dari putusnya jalan di Lembah Anai sangat besar. Jalan alternatif tidak mampu menampung volume kendaraan, terutama truk dan mobil besar.
Selain itu, beberapa warga dan pengendara mengungkapkan keluhan mereka mengenai kurangnya informasi dan penanganan cepat terkait kondisi jalan. Banyak yang berharap adanya peningkatan dalam koordinasi dan komunikasi dari pihak berwenang.
“Kami berharap ada informasi yang lebih cepat dan akurat mengenai kondisi jalan. Ini akan sangat membantu dalam merencanakan perjalanan dan menghindari daerah yang macet,” kata seorang pengendara. (*)