Daerah  

Pernah Jaya di Padang, Mengapa Bus Kota Tergilas Perkembangan Zaman?

Salah satu armada bus kota yang pernah jaya di Padang. (Flickr)
Salah satu armada bus kota yang pernah jaya di Padang. (Flickr)

PADANG-Bus kota pernah berjaya di Padang. Bahkan, jumlah bus kota mencapai ratusan unit. Bus kota berjaya, semasa masih adanya terminal Goan Hoat atau Kampung Jawo. Terminal itu kini menjadi Sentral Pasar Raya Padang.

Mengapa bus kota tergilas perkembangan zaman? Hal ini tak terlepas dari beralihnya moda transportasi masyarakat. Masyarakat berpaling ke moda transportasi lain. Warga yang tadinya naik bus kota, beralih menggunakan kendaraan sendiri.

Sejak makin mudahnya warga mendapatkan sepeda motor, antara lain melalui dana panjar dan angsuran yang ringan, bus kota makin ditinggalkan. Perjalanan dengan sepeda motor menjadi efisien waktu dan leboh hemat biaya ketimbang menggunakan moda transportasi umum, apalagi jika harus menggunakan dua sampai tiga kali angkutan umum.

Pada 1980-an hingga 1990-an, banyak rute yang dilalui bus kota di Padang. Antara lain, Pasar Raya-Lubuk Lintah. Bus ini beroperasi hingga kampus IAIN. Bus itu andalan anak sekolah baik Ketika berangkat ke sekolah, maupun pulang setelah jam sekolah.

Baca Juga  Liburan Tahun Baru Enaknya Main Air, Ini Kolam Renang di Padang yang Menarik Dikunjungi

Entah di mana bus kota itu sekarang. Bus kota diganti dengan Trans Padang yang kini menjadi moda transportasi andalan masyarakat.

Kemudian, ada pula bus kota jurusan PLTG.

Bus ini berangkat dari Pasar Raya, Padang. Bus melaju ke Tarandam, lanjut ke Simpang Haru, terus Bandar Buat. Bus akan berbelok kiri setelah pasar Bandar Buat, terus ke Pauh dan berputar di pasar baru.

Bus disebut rute PLTG karena di sana ada pembangkit listrik PLTG yang diresmikan Presiden Soeharto. Bagi yang sekarang usia lebih dari 50 tahun, dan tercatat sebagai warga Pauh pasti ingat hal itu.

Ada pula bus kota rute Indarung dari Pasar Raya.

Lalu, ada bus kota jurusan Tabing. Di sini ada dua rute, ada yang langsung ke Lubuk Buaya, ada pula hanya sampai simpang Tabing.

Baca Juga  Petugas Berjibaku Jinakkan Api, 60 Hektare Lahan Terbakar di Riau

Satu lagi, ada bus kota rute pusat kota ke kampus Unand, Limau Manis.

Semua rute bus kota itu kini tinggal kenangan. (*)

Baca berita lainnya di Google News




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *