PADANG-Kini tak banyak lagi perusahaan otobus yang melintasi lintasan Sumbar-Riau. Konsumen beralih ke travel, sehingga bus terpaksa menepi. Bus-bus itu jaya di masanya dan jadi idola, apalagi ketika musim mudik.
Salah satu bus yang melegenda adalah PO Sinar Riau. Bahkan, nama perusahaan otobus itu menjadi judul lagu. Sebuah lagu Minang hasil karya Ajis Sutan Sati berjudul Sinar Riau.
Lagu tersebut pertama kali dipopulerkan oleh Elly Kasim pada 1969, kemudian dinyanyikan Anroys dan Ratu Sikumbang.
Bus-bus yang pernah jaya di lintasan Sumbar-Riau adalah, Sinar Riau, Merah Sari, Mirah Sari, ANS, Gumarang, Cindur Mato, Cahaya Kampar, Gagak Hitam, Danau Wisata, Tabek Biru dan masih banyak lagi bus medium.
Bus yang masih konsisten bertahan di jalur tersebut adalah PO Yanti Group. Bus berkelir biru itu melayani Dumai-Pekanbaru-Bukittinggi-Solok. Kemudian armada juga melayani Dumai-Pekanbaru-Bukittinggi-Padang.
Bus Yanti Group berpusat di kawasan by pass Padang, wilayah Kecamatan Kuranji. Pool bus tersebut tak jauh dari simpang kampus Unand.
Bus Yanti Group akan menanti penumpang di Terminal Bareh Solok jelang keberangkatan ke Riau.
Di Padang, bus Yanti Group pool-nya di kawasan by pass, satu loket dengan PO Sembodo.
PO Yanti Group selain ke Pekanbaru dan Dumai, bus itu juga melayani penumpang ke Pasir Pengaraian atau Kabupaten Rokan Hulu. (*)