PADANG-Beberapa hari belakangan, dua perusahaan otobus menghebohkan pecinta otomotif dan penggemar bus. Ada dua pendatang baru yang akan melintas di ruas Sumbar-Jakarta.
Dua perusahaan otobus yang akan mengaspal dengan memanfaatkan momentum Idul Fitri 2024 itu adalah Miyor dan Al Hijrah. Miyor merupakan pendatang baru yang berbasis di Sawahlunto dan Al Hijrah yang bermarkas di Jepara, Jawa Tengah.
Miyor milik pengusaha tambang batubara yang juga punya banyak truk. Pengusaha itu berasal dari Talawi, Sawahlunto. Sementara Al Hijrah berpusat di Jawa Tengah, namun ownernya orang Pariaman.
Dipastikan, persaingan transportasi Sumbar-Jakarta makin ketat. Masyarakat jadi punya banyak pilihan. Bus harus tingkatkan pelayanan pada konsumen agar tak ditinggalkan. Penumpang adalah raja.
Di Sumatera Barat, tercatat ada dua perusahaan otobus yang dulu turut bersaing di lintas Sumbar-Jakarta. Dua bus itu adalah Lorena dan Laju Prima.
Laju Prima dulu memiliki perwakilan di kawasan Batuang Taba, Lubuk Begalung. Bus itu aktif melayani penumpang pada era 1990-an. Waktu itu masih ada Terminal Lintas Andalas.
Bus Lorena berpusat di kawasan By Pass Padang. Sekarang kantor pusat Lorena itu menjadi markas bus ALS. Jelang tak lagi ke Padang, Lorena bermarkas di kawasan Pisang, by pass, tak jauh dari Semen Padang Hospital.
Dua bus itu akhirnya menepi dari lintasan Sumbar-Jakarta, karena fanatiknya penumpang Sumbar terhadap perusahaan putra daerah.
Nah, bagaimana nasib pendatang baru? Waktu dan sejarah yang akan menjawab. (*)