BILA kita mengenang sosok almarhum Rasul Hamidi Dt Saridano yang wafat 2022, masih segar dalam memori para mantan wali nagari dan wali nagari di Sumatera Barat. Hingga akhir hayat beliau masih menjabat sebagai Wali Nagari Sungai Rumbai, Kabupaten Darmasraya.
Selain dikenal sebagai sosok dicintai rakyatnya dalam memimpin nagari, kiprah almarhum menjadi panutan dan ayah bagi walinagari.
Alamarhum pada dekade 2000-an termasuk salah satu tokoh yang menggagas dan seorang yang membidani lahirnya Forum Walinagari (Forwana) di Sumatare Barat.
Tidak hanya itu, mantan Wali Nagari Sungai Rumbai ini juga dikenal royal dan dermawan dalam membiayai kegiatan kegiatan Forwana dalam berjuang untuk kepentingan pemerinatahan nagari di Ranah Minang ini.
Beliau adalah ayahanda Bupati Darmasraya dua periode Sutan Riska Tuanku Kerajaan. Benarkah? Anak wali nagari ini siap mengabdikan diri untuk Sumatera Barat. Mari kita telusuri.
Penulis adalah mantan Ketua Forwana Kabupaten Solok 2014-2023, sekaligus Ketua DPD Apdesi 2014-2021, dalam beberapa kali perbincangan dengan Tuanku Riska bersama sejumlah wali nagari di Sumatera Barat dan wali nagari Darmasraya.
Bupati muda ini termasuk sosok yang pandai bergaul dengan semua kalangan. Begitu sangat low profile serta energik dalam berpikir untuk kemajuan daerah dan nagari di Sumatera Barat. Banyak karya nyatanya telah dipersembahkan untuk Kabupaten Darmasraya selama dua periode memimpin.
Kabupaten Darmasraya terbilang daerah yang masih bayi setelah pemekaran bersama beberapa daerah lainnya pada 2004 lalu, namun geliat pembangunan tak kalah dari daerah daerah lainnya di republik ini.
Dua perode memimpin, Tuanku Riska telah memoles Darmasraya menjadi sebuah kota yang terus menapak kemajuan dari waktu ke waktu. Di penghujung tugasnya tahun ini pembangunan pasar modern telah dimulai sejak tahun lalu.
Bila kaki kita menapak bumi Drmasraya saat ini akan membuat mata kita terbelalak dengan daerahnya yang penuh pesona, bagaikan kita memandang seorang gadis yang sedang mekar.
Malam hari terang benderang, pertumbuhan infrastruktur dan sarana publik tumbuh bagaikan jamur di musim hujan, fasilitas kesehatan telah berdiri dua rumah sakit yang megah untuk masyarakat. Bahkan pembangunan salah satu masjid terindah di Sumatera Barat menjadi tempat wisata religi bagi masyarakat yang melewati serta sengaja berkunjung ke Darmasraya.
Perhatian terhadap nagari dalam memimpin sangat memantaskan bila lahir sebuah kecemburuan para wali nagari di Sumatera Barat, besaran anggaran nagari dan pendapatan wali nagari aparaturnya juga tertinggi di Sumatera Barat.
“Almarhum selalu meningatkan saya jika kamu mendapatkan amanah rakyat memimpin, pertama tolong berikan prioritas dan perhatian lebih untuk nagari, sebab peran pemerintah nagari merupakan garda terdepan dalam pelayanan sebuah pemerintahan, keberhasilan daerah sangat ditebtukan dengan keberhasilan nagari,” ujar Tuanku Riska mengenang nasehat almarhum ayahanda tercintanya.
Semua ini telah dibuktikan Tuanku Riska selama memimpin. Banyak nagari telah maju status indeks desa membangun (IDM) menjadi nagari mandiri.
Status ini merupakan prestasi tertinggi bagi sebuah nagari, beberapa nagari seperti Nagari Sungai Duo dalam beberapa tahun terakhir ini mampu mepertahan prestasinya di tingkat nasional. Nagari membangun telah dibina oleh bupati Tuanku Riska dalam memimpin.
Perhatian yang diberikan kepada pemerintah nagari bukanlah mengabaikan sektor lainnya. Sebagai sosok turunan seorang raja dan di tubuhnya mengalirnya genetik seorang pemimpin perhatian kepada para pemangku adat juga tak kalah dari daerah lain, para tokoh adat juga memujikan kepemimpin anak muda satu ini.
Kiprahnya telah mampu menjadi seorang pemimpin yang santun dan ramah dengan semua kalangan. Penuh kearifan dan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan.
Kemampuan sebagai seorang pemimpin, bupati muda yang begitu pandai membangun hubungan dan jaringan (network) dengan pemerintah pusat ini.
Selain banyak membawa kue pembangunan dari Dana APBN, sosoknya juga mendapatkan kepercayaan sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Kota Seluruh Indonesia (Apkasi), padahal banyak bupati yang hebat dan mumpuni di republik ini.
Tuanku Riska mampu mendapatkan kepercayaan mengomandoi para pemimpin daerah ini. Kondisi ini sangat memantaskan kita juga turut berbangga sebagai salah satu tokoh muda yang tak bisa dipandang sebelah mata tokoh tokoh nasional yang berasal dari Sumatera Barat ini. Ranah Minang ini telah mampu melahirkan pahlawan dan pemimpin pemimpin muda untuk kemajuan negara ini.
Sosok Tuanku Riska sangat santer disebut-sebut oleh tokoh masyarakat, tidak hanya semata oleh wali nagari yang menjadi perhitungan dan menjadi kuda hitam untuk pertarungan kursi Gubernur Sumatera Barat. Jika terjadi pertarungan satu lawan satu akan menjadi rival kuatnya dari Gubernur Mahyeldi yang menjabat saat ini.
Jika para wali nagari dan pemangku adat di Sumatera Barat berkeinginan daerah ini dipimpin oleh soorang anak wali nagari, maka ini merupakan sebuah kekuatan yang cukup dahsyat dan sangat kuat untuk perebutan kursi BA 1 Sumbar ini oleh Tuanku Riska.
“Insyaallah, sebagai seorang anak yang dibesarkan oleh kepala desa dan walinagari, jika diberikan amanah memimpin Sumbar siap memperioritaskan anggaran daerah untuk nagari dan pemangku adat, banyak provinsi lain yang berani menyalurkan dana daerahnya melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK) langsung ke nagari. Ini sangat tergantung dengan kemauan dan kebijakan seorang memimpin. Daerah lain telah melakukan seperti Jawa Tengah, tetangga kita, Riau, mereka berani menyalurkan langsung dana provinsinya ke nagari dan pelestarian adat dan budaya daerah. Triliunan rupiah telah dikucurkan daerah ke desa/nagari dalam beberapa tahun terakhir,” kata Tuanku Riska optimis untuk maju di Pilkada Sumatera Barat tahun ini.
Demikianlah baru sekilas paparan penulis tentang sosok Tuanku Riska, banyak prestasi dan karyanya dalam memimpin yang belum teruraikan. Baru seujung kuku dari kiprah pemimpin muda ini selama mengabdi untuk daerahnya. Lahirnya talenta talenta muda ini sangat perlu kita berikan dukungan dan semangat untuk tampil berkompetisi. Saatnya tokoh tokoh muda memimpin negeri ini. (SYAMSUL AZWAR, Wartawan Muda)