SERGAI-Masyarakat Dusun V Desa Sei Rejo, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara heboh karena ditemukan seorang warga berjenis kelamin laki-laki ditemukan meninggal dengan posisi tergantung dengan seutas tali nilon melilit lehernya di samping tangga, di ruang tengah rumahnya, Kamis (29/2/2024) sekitar pukul 15.20.
Menurut sejumlah warga, yang ditemukan meninggal itu berinisial TA (27). Dia ditemukan pertama kali oleh orang tuanya sendiri.
Ayah korban, menyebutkan, saat kejadian, dia sedang berbicara dengan kemenakannya di ruang belakang sembari makan Jeruk. “Saya dan anak berencana mau merantau mencari kerja dan nanti pukul 16.00 rencananya mau berangkat,” kata ayah korban.
“Ketika saya masuk kedalam mencari anak saya ke kamar, saya tidak melihatnya dan ketika saya menghidupkan lampu di ruang tengah, saya kaget melihat dia tergantung di samping tangga loteng tingkat dua. Spontan, saya menjerit minta tolong dan kemanakan saya bersama warga, kemudian menyandarkan korban ke anak tangga sembari menunggu kedatangan polisi,” jelasnya.
Personel Polsek Firdaus dipimpin Kanit Reskrim Iptu Maruli Sihombing, segera menghubungi tim Inafis Polres Sergai.
Setelah tim Inafis datang dan melakukan olah TKP, jenazah diturunkan untuk diperiksa luar. Ketika pihak keluarga diberitahu kalau jenazah mau dibawa ke rumah sakit, guna visum atau otopsi ternyata keberatan.
“Kami ikhlas dan rela, atas kepergian anak saya karena kami tau penyakitnya sebelum ini dan disaksikan Pak Kades kami bersedia membuat surat pernyataan keberatan,” kata ayah korban.
Kepala Desa Sei Rejo, Muliono didampingi Kepala Dusun V, Suherman menyatakan siap menandatangani sebagai saksi, karena orangtua korban dan keberatan untuk diotopsi.
Kapolsek Firdaus AKP Andi Sujendral melalui Kanit Reskrim Polsek Firdaus, Iptu Maruli Sihombing mengatakan, sesuai hasil pemeriksaan tim Inafis Polres Sergai, dari kemaluan korban mengeluarkan sperma. “Tanda-tanda ini bisa menguatkan kalau korban meninggal akibat bunuh diri,” kata Kanit Reskrim Polsek Firdaus.
Kades Muliono, ketika dikonfirmasi wartawan mengatakan, “Setahu kami korban ini orangnya pendiam, dan masih berstatus lajang. Sulit untuk banyak bercerita dengan korban, tapi perangainya baik dan tidak pernah berbuat masalah.”
Dari keterangan warga sekitar rumah korban menjelaskan, kalau korban merupakan anak kedua dan empat bersaudara. Sifatnya pendiam dan tertutup, dan sekitar enam bulan yang lalu pernah lupa dengan namanya sendiri. (ML.hrp)