Pemilu Damai Jadi Harga Mati, Siapapun Presiden, Rakyat Tetap Cari Uang Sendiri

Logo KPU
Logo KPU

PADANG-Perhelatan pemilu makin panas. Apalagi setelah putusan DKPP yang menyatakan ketua dan anggota KPU melanggar etika. Pelanggaran etika karena meloloskan Gibran sebagai calon wakil presiden.

Walau ditemukan pelanggaran etika, namun produk hukumnya tak bisa diubah. Pencalonan Gibran berpasangan dengan Prabowo sudah final. Tensi pemilu makin panas, setelah kalangan kampus bersuara dan mengingatkan pemerintah untuk berjalan sesuai dengan koridor hukum dan etika.

Kini, saatnya masyarakat cerdas. Silahkan pilih presiden dan wakil presiden pada 14 Februari di bilik suara. Silahkan pilih yang terbaik. Silahkan pilih sesuai dengan nurani masing-masing.

Sebab, kekuasaan berada di tangan rakyat. Rakyat yang menentukan pemimpin. Yang jelas, habis pemilu, masyarakat membutuhkan Indonesia yang tetap damai. Jangan sampai kontestasi politik sekarang mengakibatkan Indonesia mengalami kemunduran.

Pada 14 Februari 2024, rakyat Indonesia yang berkuasa dan tunjukkan kekuasaan itu saat pencoblosan.

Yang pasti, sesama rakyat jangan sampai bertengkar pula gara-gara politik itu. Politik itu permainan elite. Satu hal yang pasti, siapapun yang jadi presiden, rakyat harus cari uang sendiri, kerja sendiri dan usaha sendiri.

“Sesama rakyat tak perlu bersitegang, karena kita tak akan banyak dapat manfaat dari pertarungan politik,” kata Dasril, seorang warga Padang, Selasa (6/2/2024).

Dia menyebutkan, setelah 14 Februari, rakyat membutuhkan Indonesia yang damai. Keamanan dan ketertiban tetap terjaga. Dua hal itu penting agar rakyat tetap bisa bekerja dengan normal.

Para tokoh politik diminta tidak menghasut masyarakat. Para elit silahkan edukasi masyarakat tentang Indonesia ke depan dan bijak dalam menentukan pilihan. “Rugi kita kalau negeri ini gaduh gara-gara kepentingan politik,” kata Abi, warga Padang lainnya.

Jadi, 14 Februari, silakan tentukan pilihan terbaik. Renungi dengan seksama sebelum mencoblos. Satu hal yang pasti, jangan golput. (*)



Kunjungi Kami di Google News:

google news
Exit mobile version