Daerah  

Nelayan di Tapanuli Tengah Rindu dengan Susi Pudjiastuti, Ada Apa?

Nelayan tradisional mencari ikan di laut. (ilustrasi)
Nelayan tradisional mencari ikan di laut. (ilustrasi)

TAPANULI TENGAH-Nelayan di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara rindu dengan Susi Pudjiastuti, mantan menteri kelautan dan perikanan. Warga rindu dengan sosok menteri yang memiliki tagline ‘tenggelamkan’ itu.

Menteri Susi dinilai punya keberpihakan dengan nelayan tradisional yang ditandai dengan banyaknya penangkapan kapal asing yang mencuri ikan di wilayah Indonesia.

Kini, pukat ilegal banyak beroperasi di laut Sumatera, sehingga hasil tangkapan nelayan menurun drastis.

Keluhan itu disampaika warga Kelurahan Hajoran, Kecamatan Pandan kepada calon anggota DPR-RI, Sokhiatulo Laoli saat sosialisasi ke daerah itu, Sabtu (20/1/2024).

Warga yang mengeluhkan masih beroperasinya pukat ilegal di Tapanuli Tengah adalah Ama Pian Mendrofa. Dia seorang nelayan yang mengeluhkan adanya aktivitas kapal pukat Ilegal (langgei). Padahal alat tangkap itu telah dilarang pemerintah, namun kenapa masih saja dibiarkan sehingga para nelayan tradisional dirugikan.

“Warga di sini rata-rata mata pencaharian adalah nelayan, sehingga laut ini bagaikan sawah kami, lahan kami dan mata pencaharian kami, tetapi kami terganggu dengan beroperasinya pukat ilegal,” kata dia.

Ama Ika mengingatkan, pada tahun yang lalu saat bernama Susi Pudjiastuti menjabat Menteri Perikanan dan Kelautan, para nelayan merasa nyaman sehingga hasil laut sangat mencukupi kebutuhan keluarga.

Dengan bergantinya menteri, nelayan di Tapanuli Tengah juga berubah hasil tangkapan dan penghasilan. (*)



Kunjungi Kami di Google News:

google news
Exit mobile version