Daerah  

Arisman Zagoto Prediksi Dua Caleg Asal Nias Bisa Lolos ke Senayan

Arisman Zagoto
Arisman Zagoto

KEPULAUAN NIAS-Derasnya semangat masyarakat Kepulauan Nias, termasuk mereka yang berada di perantauan diyakini bisa mendudukan dua putera Nias di Senayan atau DPR-RI melalui pemilu yang jatuh pada 14 Februari mendatang.

Masyarakat Nias rindu menghadirkan wakil di parlemen melalui Daerah Pemilihan Sumatera Utara II.

“Sudah kian lama kosong dan suara hanya diwakili saudara kita dari seberang. Kini saatnya putra Nias turut menjalankan fungsi legislasi di parlemen, sehingga bisa memperjuangkan kepentingan Kepulauan Nias,” kata mantan anggota DPR-RI, Arisman Zagoto pada wartawan, Senin (22/1/2024).

Arisman Zagoto memberikan gambaran, Gerakan “Ono Niha fili Ono Niha telah lama menggema sebelum penetapan para caleg hingga munculnya ke-14 nama caleg Ono Niha di daftar calon tetap (DCT) dari berbagai partai politik, baik di partai yang belum memiliki perwakilan maupun di partai yang mempunyai keterwakilan di DPR-RI.

Adapun ke-14 calon anggota DPR RI dari Kepulauan Nias yang terdiri dari empat muka lama dan 10 pendatang baru. Namun, pilihan masyarakat Nias terhadap caleg Ono Niha seperti sulit mengerucut.

Kesulitan itu karena lebih didorong pertimbangan persaudaraan, kesamaan wilayah kabupaten/kota asal, kedekatan sesama partai, kesamaan keyakinan bahkan denominasi serta faktor lainnya.

Arisman Zagoto mengesampingkan dulu visi dan misi yang kadang terkesan hanya pemanis. Satu hal yang luput dari pemahaman, seorang caleg Ono Niha itu terdaftar di partai yang menurut perkembangan hasil survei masih jauh di bawah ambang batas dan rentan tidak akan lolos parliementary threshold.

“Artinya, sekalipun jumlah capaian suaranya mencukupi syarat satu kursi, namun bila partai tidak cukup ambang batas 4 persen, maka suara pemilihnya akan sia-sia,” kata dia.

Arisman fokus pada keberadaan calon anggota DPR dari Ono Niha yang sudah punya keterwakilan di DPR-RI seperti PAN, Gerindra, NasDem, Golkar, PDIP dan Demokrat.

“Artinya caleg Ono Niha yang tersebar di enam partai itu bila berhasil lolos dipastikan bisa duduk tanpa memikirkan kelolosan partainya karena sudah memenuhi ambang batas,” katanya.

Ia mengungkapkan, untuk mengerucutkan pilihan terhadap para caleg Ono Niha perlu mencermati peluang masing-masing caleg, baik dibanding sesama partainya atau sesama caleg Ono Niha terlebih sesama partai caleg dari luar Ono Niha dan tentu dengan pesaingnya antar partai.

Ada beberapa faktor yang menjadi daya saing, yaitu sosok figur, logistik, kekuatan caleg yang menghadang di seberang (caleg luar Nias sesama partai). Para caleg Ono Niha bisa merebut suara di lima kabupaten dan kota di Kepulauan Nias.

Para caleg yang berpeluang lolos ke parlemen, dari PAN ada Barnabas Hura. Dia tampil kembali untuk ketiga kalinya dan ia dan harus bekerja keras menyaingi caleg sesama partai asal luar Nias yang incumbent.

Dari Partai Gerindra ada Dermawati Harefa dia mesti bersaing dengan caleg sesama partai, Gus Irawan yang periode lalu suara meraih 160.000 suara.

Kemudian, dari Partai NasDem ada Cristhian Zebua yang pada pemilu lalu meraup 57.000 suara. Namun, sayangnya, dia mengundurkan diri dan digantikan oleh Melianus Telaumbanua sebagai pendatang baru yang harus mampu menggeser Marthin Manurung sebagai incumbent yang periode lalu peroleh 70.000-an suara dan juga harus mampu melawan B. Sibarani mantan Bupati Tapteng yang diperiode lalu sebelum nyaleg justru mampu meloloskan Del Meria ke DPR.

Dari Partai Golkar, Idealisman Dachi harus mampu menggeser empat orang di luar Lamhot Sinaga sebagai incumbent, yaitu Fitri Tanjung (puteri Akbar Tanjung), Syahrul Pasaribu (mantan Bupati Tapsel abangnya Gus Irawan, R. Kamarulzaman dari DPP yang pernah duduk beberapa kali serta J. Allen yang dulu selalu duduk di DPR mewakili Demokrat di Sumut II, kini hengkang ke Golkar.

Kemudian, dari PDIP. Caleg Ono Niha adalah Turunan Gulo dan Beesokhi Ndruru harus mampu merebut kursi pertama dari Sihar Sitorus dan kursi ke-2 dari Trimedia dan juga harus mampu mengalahkan Rapidin Simbolon.

Sedangkan dari Partai Demokrat, ada caleg Sokhiatulo Laoli dan Ilham Mendrofa. Pesaing satu partai di seberang kekuatannya kurang signifikan dan kurang menjadi ancaman dibanding keberadaan pesaing caleg dari luar di partai lain.

Melihat tingginya aktivitas turun lapangan, luasnya dukungan lima kabupaten dan kota serta dukungan di perantau Nias di Sibolga, Tapteng dan Tapsel memberikan dukungan pada Sokhiatulo Laoli.

Suara Sokhiatulo Laoli disusul Ilham Mendrofa. “Jika diamati, sementara dapat digambarkan, peluang caleg Ono Niha di DPR RI bisa mendapatkan satu sampai dua kursi,” kata Arisman.

Ditegaskannya, bila semangat “Ono Niha pilih Ono Niha” ini tidak sungguh-sungguh tidak tergarap dengan baik, maka peluang Ono Niha di DPR pupus lagi. “Apalagi, kalau suara Ono Niha terbeli,” kata dia.

“Atas pertolongan Tuhan dan kesadaran masyarakat Nias untuk bangkit memiliki wakil Ono Niha di DPR, semoga terwujud dan bahkan lebih banyak lagi dari perkiraan itu,” katanya. (YL)



Kunjungi Kami di Google News:

google news
Exit mobile version