BUKITTINGGI-Kota Bukittinggi tepat berusia 239 tahun, Jumat (22/12/2023). Momentum hari jadi kota (HJK) diperingati dalam rapat paripurna DPRD yang dihelat di Auditorium Balai Sidang Bung Hatta.
Ketua DPRD Beny Yusrial memimpin Rapat Paripurna itu didampingi oleh Wakil Ketua Nur Hasra dan Rusdi Nurman.
Rapat paripurna berjalan lancar dan khidmat. Wali Kota Erman Safar, Wakil Wali Kota Marfendi duduk di kursi bagian depan bersama Gubernur Sumatera Barat yang diwakili Sekretaris Daerah Provinsi (Hansastri dan pimpinan DPRD Bukittinggi.
Wakil Ketua DPRD Rusdi Nurman membacakan kronologis Hari Jadi Kota (HJK) Bukittinggi. Pada 22 Desember 1944 merupakan hari jadi yang dapat dikaitkan dengan terpenuhinya kriteria inspiratif, aspiratif dan patriotisme. Di masa itu Bukittinggi menjadi pusat mata rantai perdagangan. Di waktu itu juga dapat terwujud kesatuan antara potensi ekonomi dengan sosial masyarakat.
Feri Chofa Datuak Tun Muhammad, salah seorang pemangku adat di Bukittinggi menyampaikan sambutan mewakili tokoh masyarakat di Nagari Kurai mengatakan, hingga di usia 239 tahun Bukittinggi sudah mengalami kemajuan di berbagai bidang dan sektor. Capaian itu berhasil membawa pemerintah kota menorehkan berbagai prestasi membanggakan.
Namun, tentu tidak keseluruhan pencermatan tokoh masyarakat terhadap Bukittinggi bernilai positif, terdapat sejumlah catatan yang harus disikapi pemerintah daerah bersama lembaga terkait untuk menjawab persoalan yang ada di lapangan.
Pihaknya tidak ingin tata kota tampak sembrawut dengan pemberlakuan sejumlah kebijakan terhadap pedagang untuk berjual beli. Bukittinggi sudah mampu memberikan kontribusi besar memajukan masyarakatnya, walaupun belum maksimal.
Pemerintah kota perlu mengkaji pemberian bantuan terhadap uang komite bagi pelajar setingkat SMA, untuk dapat diterima juga oleh peserta didik di satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah pertama.
Tabungan Utsman yang ada di BPRS Jam Gadang menjadi kebanggaan bagi Pemerintah Kota Bukittinggi saat ini, diharapkan mampu meningkatkan derajat ekonomi masyarakat, terutama yang berekonomi lemah.
Dikatakan Feri Chofa Datuak Tun Muhammad, program bantuan yang dilakukan oleh pemerintah kota semestinya harus tepat sasaran dan tidak membuat manja orang yang diberi bantuan.
Wali Kota Erman Safar menegaskan, pihaknya akan mengoptimalkan APBD untuk upaya peningkatan kesejahteraan warga, sehingga istilah beri ikan dan kailnya tetap menjadi fokus pemerintah daerah ini hingga di 2024.
Dia minta semua elemen di Bukittinggi ini berpartisipasi aktif sehingga pemerintah meminta saran dan masukan serta kritikan konstruktif dari segenap warga kota dan para perantau.
Dalam paripurna DPRD itu hadir pula mantan Wali Kota Jufri dan mantan Wakil Wali Kota Irwandi.
Dalam rangkaian paripurna DPRD juga diberikan penghargaan pin emas terhadap sejumlah tokoh, yakni Tuanku Nan Renceh, Amier Syakib Arsylan dan Tahir Syoekri. Pin dan piagam penghargaan itu diserahkan Wali Kota Erman Safar kepada pihak keluarga tokoh tersebut. (*)