SOLOK-Pelaksanaan Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) di Tanjung Alai, Kabupaten Solok telah berakhir yang ditandai dengan penutupan, Kamis (19/10/2023).
Penutupan TMMD itu ditandai dengan penandatanganan laporan hasil program TMMD dan prasasti TMMD serta penanggalan pita tanda berakhirnya Program TMMD ke-118 oleh Danrem 032 Wirabraja, Dandim 0309 Solok dan Bupati Solok yang diwakili Sekretaris Daerah, Medison
Danrem 032 Wirabraja Brigjen.TNI Rayen Obersyl pimpin upacara penutupan di lapangan Nagari Tanjung Alai. Upacara penutupan itu dihadiri Dandim 0309 Solok Letkol Inf Aji Satrio, forkopimda, pejabat pemkab dan undangan lainnya.
Dandim Letkol Inf Aji Satrio menyebutkan, TMMD diadakan untuk membantu Pemerintah Kabupaten Solok dalam mempercepat pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan fisik maupun nonfisik.
Sambutan Pangdam 01 Bukit Barisan dibacakan Danrem 032 Wirabraja menyebutkan, TMMD merupakan bagian dari operasi Bakti TNI yang diwujudkan dengan membantu pemerintah daerah dalam menyiapkan dan memperbaiki infrastruktur serta mengakselerasi program pemerintah daerah yang dibutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Wirabraja menyebutkan, TMMD tidak hanya domain dari TNI semata, melainkan rogram bersama pemerintah daerah dan yang bersatu padu semua komponen bangsa dan dilaksanakan secara bahu membahu bergotong royong.
“Ini merupakan upaya kita bersama dalam melestarikan warisan budaya gotong royong,” katanya.
Hasil pembangunan yang dicapai dengan TMMD harud dirawat dengan baik. Membangun itu tidak mudah dan butuh biaya, makanya jangan disia-siakan.
Danrem 032 Wirabraja menutup TMMD ke-118 di Kabupaten Solok yang ditandai dengan pemukulan gong
Wali Nagari Tanjung Alai, Yurdam, mewakili masyarakat mengucapkan terimakasih banyak dengan semangat gotong royong telah sukses melaksanakan program TMMD di Nagari Tanjung Alai ini.
Sekretaris Daerah Medison atas menyampaikan pesan bupati yang menyatakan, TMMD sangat bermanfaat bagi masyarakat Nagari Tanjung Alai. TMMD merupakan percepatan pembangunan dalam rangka membuka keterisolasian maupun percepatan untuk masyarakat dapat mengakses sentra sentra pertanian, mempermudah arus transportasi barang termasuk juga bedah rumah.
“Kepada wali nagari dan seluruh masyarakat kita berpesan agar bisa memanfaatkan dan menjaga seluruh pembangunan yang kita laksanakan dengan sebaik-baiknya,” tutupnya. (*)