PADANG-Tak ada yang abadi dalam politik. Siapa sangka, Prabowo yang bersaing keras dengan Jokowi di dua kali pilpres, akhirnya bisa bersatu. Prabowo masuk pemerintahan dengan menduduki kursi Menteri Pertahanan.
Pilpres mendatang belum jelas siapa berpasangan dengan siapa. Yang jelas, untuk bakal calon presiden, ada tiga nama yang sudah digadang-gadang. Mereka adalah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Andai tiga poros, maka tiga pasangan yang akan maju. Masing-masing, Anies-AHY, Ganjar-Sandiaga Uno, dan Prabowo-Erick Thohir. Tentunya utak atik pasangan calon akan terus terjadi hingga jelang berakhirnya batas waktu pendaftaran. Semua berpulang ke partai politik. Masing-masing parpol punya hitungan tersendiri dan tentu kalkulasi tersendiri pula. Salah memilih pasangan, akibatnya bisa fatal.
Dalam politik, tak ada lawan dan kawan yang abadi. Hanya kepentingan yang abadi. Andai nanti tiga poros itu yang maju, maka ada satu nama yang tetap berpeluang masuk pemerintahan.
Sia dia? Peluang itu ada pada sosok Sandiaga Uno. Andai Anies yang menang pilpres, maka Sandiaga juga masuk. Sebab, keduanya pernah berpasangan di Jakarta sebagai gubernur dan wakil gubernur.
Kalau Prabowo yang menang, maka Sandiaga juga berpeluang, sebab Prabowo dan Sandi berpasangan pada pilpres 2019. Politik memang dinamis dan kreatif.
Satu hal yang perlu dicatat, Sandiaga Uno tak pernah terlibat konflik dengan siapapun. Bicaranya normatif dan tak pernah menjelek-jelekkan siapapun di tengah kerasnya persaingan politik belakangan. Sandiaga tampil kalem dan mampu menjaga ucapan. Dia tak pernah menyinggung siapapun.
Bisa jadi proyeksi ini salah, bagaimana menurut Anda? (ed)
