PADANG-Jakarta International Stadium terus jadi polemik. Satu objek memunculkan banyak kesimpulan. Bagi pendukung Anies, stadion yang terletak di Jakarta Utara itu sangat megah.
Stadion itu sudah dianggap sangat representatif. Pokoknya, oke banget untuk menyelenggarakan pertandingan sepak bola, baik nasional maupun internasional. Intinya, tak ada lagi yang perlu diperdebatkan.
Bagi kubu yang berseberangan, JIS tidak layak dan dianggap dibangun tanpa memperhatikan standar FIFA. Bahkan, stadion itu dianggap sebagai proyek mercusuar demi kepentingan pilpres.
Lalu, ada lagi PSSI dan kementerian serta lembaga terkait yang akan merenovasi stadion itu dengan anggaran Rp6 miliar. Dana sebanyak itu demi mengganti semua rumput dan membangun akses masuk yang sesuai standar.
Sato objek dilihat dengan beragam kepentingan, hasilnya pasti tak akan sama. Jalan tengahnya, undang saja FIFA untuk melakukan survei dan memeriksa semua fasilitas. Biarkan mereka bekerja tanpa intervensi. Apapun rekomendasinya, jalankan. Kalau memang perlu perbaikan, lakukan perbaikan. Kalau layak, maka pakai untuk Piala Dunia U-17.
“Apa nggak capek ribut mulu,” kata Andri, pecinta sepakbola di Padang, Kamis (6/7/2023).
Dia menambahkan, mendingan fokus bangun tim yang hebat ketimbang ribut dan saling kontra yang tak perlu. (ed)
