PADANG-Pernikahan merupakan sebuah ikatan resmi antara dua individu yang saling mencintai. Tujuan pernikahan, untuk membentuk keluarga yang stabil dan harmonis. Pasangan yang menikah berkomitmen saling melengkapi dan saling memahami dalam menghadapi bahtera rumah tangga.
Menikah dengan wanita yang diimpikan merupakan sebuah anugerah yang tak ternilai harganya. Tentu hal ini yang akan menjadi dorongan bagi kita untuk selalu berbenah menjadi pemimpin keluarga yang amanah, tanggung jawab serta kewajiban dalam menafkahi rumah tangga.
Akan tetapi, dalam menjalani bahtera rumah tangga pasti memiliki dinamika di dalamnya. Baik itu yang positif maupun yang negatif. Dampak positifnya, pasangan akan menghormati suami dan akan menyayanginya, begitupun sebaliknya. Dalam rumah tangga pasti memiliki masalah tersendiri ada yang mengalami kendala ekonomi,paksaan menikah dari orang tua, dan adanya saling salah paham di dalam keluarga tersebut.
Tetapi dari semua permasalahan tersebut, factor masalah ekonomi yang menyebabkan kendala paling banyak dalam keruntuhan bahtera rumah tangga yang bisa menjalar terhadap kekerasan diakibatkan tidak terpenuhnya kebutuhan perekonomian keluarga.
Akibat masalah timbul kekerasan dalam rumah tangga. Kekerasan dalam rumah tangga merupakan pelanggaran hak asasi manusia dan sering kali merupakan tindakan yang berdampak fatal terhadap hubungan kekeluargaan.Kekerasan dalam rumah tangga tidak hanya melibatkan tindakan fisik seperti pukulan, tamparan dan kekerasan fisik lainya. Tetapi juga mencakup ancaman pengaiayaan psikologis, penolakan hak dasar dan penyalahgunaan keuangan.
Pada kekerasan dalam rumah tangga korban yang paling mendominasi ialah kaum perempuan. Hal ini sejalan dengan banyaknya kebutuhan perempuan dalam menjalai kehidupan,sehingga pendapatan yang dihasilkan oleh suami tidak tercukupkan yang pada akhirnya menyebabkan konflik dalam rumah tangga.
KDRT merupakan sebuah prilaku yang memberikan dampak yang sangat kompleks terhadap perempuan korban. Terdapat beberapa bentuk kekerasan seperti kekerasan fisik, psikis dan ekonomi.
Tindak kekerasan menghasilkan dampak psikologis terhadap korban perempuan KDRT. Misalnya korban merasa cemas, murung sulit bersosialisasi kembali di masyarakat. Korban tidak percaya diri, tidak teraturnya pola hidup, selalu merasa kebingungan dan mudah lupa.
Berikut beberapa cara mengatasi ketimpangan ekonomi dalam rumah tangga, sehingga akan meminimalisir terjadinya kekerasan dalam rumah tangga.
- Melakukan perencanaan keuangan yang baik
Perencanaan keuangan yang baik sangat penting untuk menghindari masalah ekonomi yang mempengaruhi bahtera rumah tangga. Membuat anggaran bulanan yang rinci sangat membantu untuk memastikan bahwa semua kebutuhan penting terpenuhi tanpa harus berutang.
- Mencari sumber pendapatan tambahan
Ketika penghasilan dari pekerjaan utama tidak cukup, mencari sumber pendapatan tambahan dapat membantu. Ada banyak cara untuk bisa mendapatkan pendapatan tambahan, seperti menjalankan bisnis kecil-kecilan atau mencari pekerjaan paruh waktu.
- Mengembangkan keterampilan dan keahlian
Mengembangkan keterampilan dan keahlian tertentu juga dapat membantu meningkatkan penghasilan. Ini bisa dilakukan dengan mempelajari hal-hal baru atau mengikuti kursus dan pelatihan.
- Menghindari pengeluaran yang tidak penting
Menghindari pengeluaran yang tidak penting juga sangat penting dalam mengatasi masalah ekonomi. Mengelola uang dengan baik dan hanya membeli barang yang diperlukan dapat membantu menghemat uang untuk kebutuhan yang lebih penting.
Dalam mengatasi masalah ekonomi, penting untuk memiliki kesabaran dan tekad untuk mengatasi masalah. Jangan pernah menyerah dan terus mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah ekonomi dan meningkatkan kemakmuran keluarga. (Ilham Zulfachri, Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik Universitas Andalas)