PARIAMAN-Amiruddin Tuanku Majo Lelo sempat berniat jadi caleg untuk DPRD Sumbar. Dia sudah mengkuti ujian di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Bahkan, dinyatakan lolos. Namun, dia enggan melanjutkan kiprah politiknya.
Dia menulis sebuah kiasan, daripada karam, lebih baik tak berlayar. Dia bukan menyerah, tapi realistis dengan keadaan. Berpolitik itu tak mudah. Berpolitik itu juga tak murah.
Amiruddin tak jadi tercatat sebagai bacaleg dan namanya tak pula didaftarkan ke KPU.
Amiruddin kepada tirasonline.com. Senin (15/5/2023) menyebutkan, untuk zaman sekarang berat untuk jadi caleg. Pengurusan administrasi saja membutuhkan biaya yang tak sedikit. “Daripada karam, lebih baik tak jadi berlayar,” katanya.
Dalam pengurusan administrasi saja, dia sudah keluarkan uang lebih kurang Rp1,4 juta. Dana itu untuk pengurusan surat bebas narkoba. “Setelah saya konsultasi dengan banyak teman, saya memilih mundur saja. Mau tak mau, dunia politik butuh banyak sumber daya,” kata dia.
Selain itu, dia kerap pula menerima aturan yang berubah-ubah di partai. Mulanya, dinyatakan lolos, lalu kemudian dinyatakan tak lolos, kemudian diminta tunda dulu pengurusan administrasi. Sementara dia sudah terlanjur mengurus.
Dia menambahkan, biarlah orang lain saja yang memperjuangkan aspirasi masyarakat. Sebab, memang tak mudah untuk jadi anggota dewan. “Butuh energi dan logistik yang tak sedikit untuk bersaing di dunia politik,” katanya.
Setelah tak jadi bacaleg, pelatih olah raga maju sehat bersama (Mahatma) Kota Pariaman ini mengaku fokus dalam kegiatan olahraga, aktivitas sosial dan pendidikan.
“Alhamdulillah, sejak ikut olah raga Mahatma terasa hidup itu bahagia dan gembira selalu. Olah raga Mahatma mempunyai gerak perut, gerak fisik dan gerak pipi. Gerak pipi, artinya senyum,” ucap Tuanku Amir.
Amiruddin memiliki perjalanan yang panjang di dunia jurnalistik yang mengantarkan Putra Padang Sago ini berkunjung pada beberapa negara, seperti Spanyol, Turki, Malaysia dan Singapura serta Arab Saudi.
Dari sekian kunjungan negara itu yang paling berkesan saat kunjungan ke Singapura beberapa waktu lalu. Dia sempat tertahan di Imigrasi setempat saat masuk dan ke luar negara itu.
“Singapura memang luar biasa ekstra ketat pemeriksaanya,” katanya. (ed)